Pemkab Ogan Ilir Terima Kunjungan Tim Juri Validasi Lapangan IGA 2025, Tampilkan Dua Inovasi Unggulan Daerah

Pemkab Ogan Ilir Terima Kunjungan Tim Juri Validasi Lapangan IGA 2025, Tampilkan Dua Inovasi Unggulan Daerah

Ini kebun cabai bagian dari inovasi yang dinilai --

OGANILIR.CO-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir menyambut Kehadiran Tim Juri Validasi Lapangan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025, di Ruang Rapat Audiensi Bupati, KPT Tanjung Senai baru-baru ini.

Kehadiran tim juri disambut langsung oleh Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, S.H., M.Si., M.I.Kom., didampingi Wakil Bupati Ogan Ilir H. Ardani, S.H., M.H., Sekda Ogan Ilir H. Muhsin Abdullah, S.T., M.M., M.T., beserta Asisten Sekda dan jajaran kepala perangkat daerah terkait.

Tim juri yang hadir yaitu Kepala Bagian SDM dan Organisasi-BSKDN Kemendagri Ibu Ira Hayatunisma, M.M., serta Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat-BRIN Bapak Dr. Agus Eko Nugroho, S.E., M.Appl.Econ.

BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir MoU dengan Maskapai Nasional PT Garuda Indonesia

Rangkaian kegiatan diawali dengan pelepasan “Field Trip Education” salah satu inovasi unggulan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ogan Ilir. Agenda kemudian dilanjutkan dengan sesi audiensi bersama bupati dan wakil bupati, paparan inovasi lintas instansi, serta kunjungan lapangan ke sejumlah titik inovasi, antara lain Gardu Ketapang, Sekretariat TPID–Kebun Setda Ogan Ilir, SMPN 1 Indralaya, SDN 5 Indralaya, dan sentra kebun cabai di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat.

Pada tahun 2025, Kabupaten Ogan Ilir tercatat memiliki 303 inovasi daerah yang tersebar pada berbagai sektor, meliputi 16 inovasi kemiskinan, 83 inovasi kesehatan, 4 inovasi mitigasi bencana, 56 inovasi pendidikan, 5 inovasi pertanian, 76 inovasi stunting, serta 63 inovasi tata kelola pemerintahan.

Dua inovasi unggulan yang menjadi sorotan dalam penilaian IGA tahun ini yaitu

BACA JUGA:Tim Anggar Sumsel Raih Runner-Up Kejurnas Palu 2025 :
1. Field Trip Education – Inovasi non-digital sektor pendidikan yang mengajak siswa belajar langsung di lapangan. Metode ini memungkinkan peserta didik melihat, menyentuh, dan mengalami proses belajar secara nyata, terutama bagi sekolah-sekolah di wilayah pelosok.

2. Gardu Ketapang (Gerakan Terpadu untuk Ketahanan Pangan) – Inovasi digital yang mengintegrasikan berbagai pihak dalam penguatan ketahanan pangan daerah, tidak hanya dari sisi produksi tetapi juga pengelolaan informasi, penyediaan data, dan kolaborasi untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.

Bupati Panca Wijaya Akbar dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya terhadap kunjungan tim juri. "Melalui kunjungan dan penilaian ini, kami berharap mendapatkan masukan, kritik yang konstruktif, serta perspektif baru dari para juri. Penilaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Ogan Ilir." Ujarnya (Sid)

Sumber: