Ketum PBNU Tegaskan Keputusan Rapat Syuriah tak Bisa Berhentikan Pengurus
Yahya Cholil Staquf. Foto: detik.com--
JAKARTA, oganilir.co - Polemik usulan pengunduran diri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang diusulkan Rais Aam terus bergulir.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf angkat bicara. Dia memberikan penjelasan mengenai posisi dan kewenangan rapat Syuriah dalam struktur organisasi NU. Ia menegaskan bahwa rapat Syuriah tidak memiliki hak untuk memberhentikan pengurus, sebab mekanisme tersebut sudah diatur secara jelas dalam AD/ART.
Dilansir dari detik.com, dalam pertemuan yang digelar di Jakarta, (24/11/2025) Gus Yahya menyampaikan bahwa rapat harian Syuriah tidak dapat dijadikan dasar hukum untuk memberhentikan mandataris organisasi.
BACA JUGA:Menteri BUMN Rombak Direksi-Komisaris PT KAI, Mantan Ketum PBNU Jadi Komut
"Nah karena memang apabila dikaitkan dengan pemberhentian mandataris maka rapat harian syuriah tidak memiliki legal standing karena rapat harian syuriah tidak berhak, tidak berhak memberhentikan mandataris itu masalahnya," kata Gus Yahya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Ahad (23/11/2025).
Menurutnya, rekomendasi yang muncul dalam rapat harian Syuriah tersebut tidak dapat dijalankan secara organisasi. Justru, hal itu dapat memicu ketegangan internal.
"Yang ada cuma ya keributan keributan yang tidak jelas arahnya, dan itu bisa dilihat dengan gamblang sekali. Maka para Kiai yang hadir pada malam hari ini menyadari hal itu, melihat bahwa tidak ada arah yang maslahat," jelasnya.
Karena itu, Gus Yahya mengajak seluruh pihak agar berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Upaya cek fakta dan klarifikasi dinilai penting agar tidak terjadi fitnah.
BACA JUGA:Undang Akademisi Berlatar Belakang Zionis, Ketum PBNU Minta Maaf
"Tidak ada arah yang maslahat, arah yang konstruktif, selain berdamai, selain islah di antara yang berbeda pendapat dan tabayun terhadap informasi-informasi tidak jelas yang cenderung mengarah kepada fitnah supaya diklarifikasi dengan baik," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menegaskan bahwa para kiai yang hadir dalam rapat ulama malam itu tidak memiliki kubu atau keberpihakan. Menurutnya, sekitar 50 kiai yang hadir, baik secara langsung maupun virtual, merupakan satu komunitas yang utuh.
"Karena sebetulnya kenyataannya diantara para kiai-kiai ini tidak ada pihak memihak. Semuanya ini adalah komunitas kiai ini semuanya komunitas yang tunggal sebetulnya dari para kiai ini. Tidak ada pihak memihak," ucapnya.
Rencana Pertemuan Kiai di Lirboyo
BACA JUGA:Lecehkan Kalangan Pesantren, PBNU Tempuh Jalur Hukum Tayangan Trans 7
Melalui akun Instagramnya @yahyacholilstaquf, Gus Yahya menjelaskan adanya rencana para kiai untuk berkumpul dan menggelar pertemuan di Pondok Pesantren Lirboyo.
Dalam keterangan foto yang diunggah Ahad (23/11/2025) Gus Yahya mengatakan, "Para kiai menegaskan bahwa tidak boleh ada tindakan maupun keputusan yang melampaui kewenangan, serta menuntut agar seluruh informasi yang beredar dilakukan verifikasi dan tabayyun secara menyeluruh untuk mencegah timbulnya fitnah yang berpotensi merugikan jamaah dan marwah organisasi."
Tertulis juga rencana pertemuan di Lirboyo, "Sebagai tindak lanjut, para kiai sepuh akan segera menghimpun diri dalam pertemuan yang lebih luas di Pondok Pesantren Lirboyo. Pertemuan tersebut diharapkan menjadi sarana penetapan langkah maslahat, meredakan eskalasi yang tidak diperlukan, serta memastikan seluruh penyelesaian berjalan dalam koridor kebijaksanaan ulama dan tata kelola organisasi yang tertib." (detik.com/dri)
Sumber:

