Itu di kecamatan Rambang Kuang yang jalannya rusak parah.
“Kalau sedang hujan, jalannya hancur lalu diratakan dengan alat berat, tapi belum diaspal,” terangnya.
Kalau kemarau jalannya tanah berdebu. Jika hujan sangat memprihatinkan becek dan sulit dilewati kendaraan.
Sehingga harus jalan kaki melewati di sepanjang jalan perusahaan yang dari tahun ke tahun tidak ada perbaikan.
“Demi menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) tetap harus semangat menjalankan tugas".
Jika terlambat menangani pasien khususnya ibu melahirkan menuju RS, risikonya sangatlah fatal.
Masyarakat desa Sukananti yang hendak berobat biasanya mengandalkan satu orang bidan desa.
Sementara untuk dokter, hanya tersedia di puskesmas dengan jadwal tertentu
Jika harus dirujuk ke rumah sakit, masyarakat cenderung lebih memilih untuk berobat ke kabupaten Prabumulih.
Mengingat kondisi jalan akses yang jauh lebih baik dengan waktu tempuh 1 jam melewati jalan aspal.
‘Ketimbang menuju RSUD Ogan Ilir dengan kondisi jalan rusak dan waktu tempuh yang lebih lama,” katanya.
Selain itu, tidak semua masyarakat di pelosok mempunyai biaya yang cukup untuk membayar biaya pengobatan.
Masyarakat banyak bergantung dari hasil perputaran getah karet setiap dua minggu sekali.