Beri Gelar Doktor Honoris Causa Kepada Raffi Ahmad, Profil CEO UIPM di Wikipedia Diacak-acak

Jumat 04-10-2024,15:21 WIB
Reporter : Dendi Romi
Editor : Dendi Romi

JAKARTA, oganilir.co - Presenter Raffi Ahmad mendapat gelar doktor kehormatan honoris causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM).  

Namun dampak dari pemberian gelar doktor kehormatan kepada suami Nagita Slavina itu, CEO UIPM Rastastia Nur Alangan menjadi sorotan. Naskah profil Rastastia di Wikipedia pun menjadi sasaran vandalisme gegara institusi yang mengaku sebagai perwakilan United Nations Economic and Social Council (ECOSOC) itu menggelari Raffi dengan doktor honoris causa. Melalui pesan singkat WhatsApp, Rastastia menyampaikan kekecewaannya terhadap Wikipedia yang membiarkan vandalisme pada halaman tentang profil pribadinya.

Rastastia Nur Alangan menyoroti perubahan di laman Wikipedia yang menyebutnya sebagai 'jenderal gadungan' itu. Dia menegaskan bahwa penghargaan Medali Perdamaian PBB yang diterimanya bersama TNI-POLRI adalah bukti autentik atas kiprahnya.

BACA JUGA:Ini Penampilan Terbaru Raffi Ahmad Melaksanakan Rukun Haji

"Semula kalimat 'gadungan' tidak ada, lalu diedit oleh orang yang sirik dengan saya, tetapi pihak Wikipedia tidak menghapusnya, malah dibiarkan," kata Rastastia, Jumat 4 Oktober 2024.

Hal tersebut, tambah Rastatia, membuat warganet menduga Wikipedia yang aktual dan tepercaya membenarkan anggapan bahwa Rastastia Nur Alangan adalah letjen atase militer gadungan. Dia lantas meminta masyarakat untuk memverifikasi informasi terkait dirinya dengan cermat. Dia berharap tidak ada oknum editor Wikipedia yang bisa disuap oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

"Harapan saya adalah Wikipedia menjaga muruahnya sebagai sumber berita benar-benar akurat,"  tuturnya.

Rastastia juga menjelaskan bahwa kantor UIPM di Bekasi bukan kampus, melainkan kantor perwakilan yang diakui PBB sebagai pusat NGO, dengan kantor utama di Rusia dan Singapura. "UIPM diakui sebagai institusi pembelajaran jarak jauh (online learning) dan tidak memerlukan kampus fisik seperti institusi pendidikan offline pada umumnya," jelasnya. (jlo/jpnn/dom)

 

Kategori :