Gerakan Mahasiswa Menuju Keemasan Indonesia, Tolak Sistem Proporsional Tertutup Bisa Rebut Kedaulatan Rakyat

Senin 09-01-2023,09:02 WIB
Editor : Julheri

“Untuk sistem apa yang digunakan dalam Pemilu 2024," lanjutnya.

BACA JUGA:Usai Geledah Bawaslu, Kejari Ogan Ilir Periksa 2 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Badan Pengawas Pemilu 

BACA JUGA:Heboh, 276 Orang Berebut Tiga Kursi Anggota Pengawas Pemilu 16 Kecamatan di Ogan Ilir 

Sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 berpotensi menguatkan oligarki. 

Pendapat itu disampaikan akademisi Universitas Djuanda Aep Saepudin Muhtar.

Dia merespons adanya uji materi UU Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Sistem ini justru berpotensi abuse of power oleh elite partai," kata Gus Udin-sapaan Saepudin. 

BACA JUGA:Usai Geledah Bawaslu, Kejari Ogan Ilir Periksa 2 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Badan Pengawas Pemilu 

BACA JUGA:Heboh, 276 Orang Berebut Tiga Kursi Anggota Pengawas Pemilu 16 Kecamatan di Ogan Ilir 

Abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pemateri seminar bertajuk: 

Seminar di Bogor itu dia menilai sistem proporsional tertutup akan menyebabkan tidak maksimalnya calon legislatif (caleg).

Dalam melakukan kerja-kerja elektoral dalam meraup suara pada Pemilu 2024. 

BACA JUGA:Usai Geledah Bawaslu, Kejari Ogan Ilir Periksa 2 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Badan Pengawas Pemilu 

BACA JUGA:Heboh, 276 Orang Berebut Tiga Kursi Anggota Pengawas Pemilu 16 Kecamatan di Ogan Ilir 

"Ini tentunya berimbas pada mesin partai yang hanya berjalan sendiri,” cetusnya.

Kategori :