Praktis juga tidak ada tim yang akan promosi maupun degradasi di musim ini.
BACA JUGA:Sesuai Prediksi, Semen Padang Bisa Curi Poin dan Guy Junior Cetak 2 Gol Penyelamat SFC
BACA JUGA:Kontra Semen Padang SFC Tak Pernah Kalah, Tapi Awas Mereka Sering Curi Poin
"Pertama, keputusan ini merujuk atas adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan," imbuh Yunus Nusi.
Dari narasi yang beredar di media sosial, sekitar 20 dari 28 tim enggan kembali berkompetisi di Liga 2 musim ini.
"Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep kelanjutan Liga 2 antara klub dan PT Liga Indonesia Baru," kata Yunus Nusi.
"Serta, kelanjutan Liga 2 yang sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 yang dimulai pada 20 Mei 2023," ungkap Yunus Nusi.
BACA JUGA:Sesuai Prediksi, Semen Padang Bisa Curi Poin dan Guy Junior Cetak 2 Gol Penyelamat SFC
BACA JUGA:Kontra Semen Padang SFC Tak Pernah Kalah, Tapi Awas Mereka Sering Curi Poin
Yunus Nusi menjelaskan bahwa tidak dilanjutkannya Liga 2 juga disebabkan akibat kurang layaknya infrastruktur sesuai permintaan perbaikan dari tim transformasi sepak bola Indonesia.
"Kedua, juga karena rekomendasi dari tim transformasi sepak bola indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang masih banyak belum memenuhi syarat," ucap Yunus Nusi.
Selain itu, Peraturan Polisi Nomor 10 Tahun 2022 juga menjadi dasar PSSI dalam mengambil kebijakan terkait nasib Liga 2.
"Ketiga, kami sangat menghargai Perpol No. 10 tabun 2022 dan Perpol ini bagian dari penyempurnaan penyelenggaraan kompetisi yang baik," jelasnya.
BACA JUGA:Sesuai Prediksi, Semen Padang Bisa Curi Poin dan Guy Junior Cetak 2 Gol Penyelamat SFC
BACA JUGA:Kontra Semen Padang SFC Tak Pernah Kalah, Tapi Awas Mereka Sering Curi Poin
"Maka, kami harus menyesuaikan dengan Perpol dan Perpol mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan," terang Yunus Nusi