Beruntung, puluhan petugas dengan menggunakan mobil Jatanras berhasil menghalau puluhan pelajar tersebut.
Mereka tampak mundur dan batal bergabung dengan massa aksi demo menolak kenaikan BBM.
"Disinyalir puluhan pelajar tersebut adalah pelajar SMA, namun tidak diketahui pasti dari SMA mana karena menggunakan pakaian hitam semua," kata petugas.
Mahasiswa Bakar Ban
Permintaan mahasiswa agar pagar kawat berduri dibuka belum dapat respon, alhasil mereka menggelar aksi bakar ban di tengah jalan.
Kericuhan sempat terjadi saat personil kepolisian mencoba untuk memadamkan ban bekas yang terbakar.
Dalam orasinya massa mengungkapkan dengan naiknya harga bbm menyulitkan masyarakat khususnya buruh, petani, supir angkot, ojek, pedagang pasar dan lainnya.
Jelang Sore Makin Banyak Mahasiswa Berdatangan
Hingga pukul 15.51 WIB, masih banyak massa mahasiswa yang berdatangan di simpang lima gedung DPRD Provinsi Sumsel.
Dari pantauan, situasi aksi demontrasi massa gabungan melalui perwakilan aliansi buruh dan mahasiswa terus menyampaikan orasi meskipun dihadapkan kawat berduri dan dijaga ketat petugas kepolisian.
Sementara, dari pantauan arus lalu lintas di seputaran simpang lima gedung DPRD baik dari jalan Kapten A Rivai dan jalan Radial yang menuju sekitar Jalan POM IX sebagian besar ditutup dan dialihkan sementara oleh petugas kepolisian.
Warga yang akan menuju kawasan seputaran simpang lima gedung DPRD Sumsel agar mengambil jalan alternatif lain guna menghindari kemacetan.
BACA JUGA:Dewan Pers Dipolisikan Teuku Yudhistira, Dituduh Terima Gratifikasi Tim Ferdy Sambo, Ini Bantahannya
Aksi Mahasiswa Sambut RI-2