Di samping itu, Komandan Regu Operasional Anwar mengungkapkan penginapan ini adalah fasilitas penunjang terminal untuk memenuhi standar kelayakan. Penginapan bisa menjadi tempat singgah beberapa jam sambil menunggu pagi hari tiba atau jam keberangkatan.
"Rata-rata orang yang datang cepat dari luar datangnya kecepatan nih, mau nunggu paginya. Yang udah paham, yang udah tahu jadwal segala macam dari daerahnya datangnya sampai sini ternyata tengah hari nih jam 2 atau jam 1. Kalau jalan malam mungkin berbahaya. Mereka lebih memilih untuk stay dulu di sini," katanya.
Adapun fasilitas yang didapat berupa kasur, stopkontak, dan kamar mandi. Adapun pengunjung yang ingin berbelanja oleh-oleh, makan, ataupun salat bisa ke lantai 1.
Menurutnya, penginapan ini bisa jadi opsi yang lebih aman dan nyaman bagi penumpang dibandingkan menunggu di kursi-kursi terminal. Sebab, penginapan ini sudah disertai keamanan dengan petugas maupun CCTV selama 24 jam.
Lalu, petugas kebersihan pun kerap membersihkan kamar tidur dan kamar mandi secara berkala. Untuk seprai tempat tidur diganti setiap dua hari sekali.
Lalu, petugas kebersihan pun kerap membersihkan kamar tidur dan kamar mandi secara berkala. Untuk seprai tempat tidur diganti setiap dua hari sekali.
Kamar mandi perempuan berisi 2 shower, 2 kloset, dan 2 wastafel. Sementara itu, kamar mandi laki-laki mempunyai 4 shower, 2 kloset, 2 urinoir, 1 wastafel.
Adapun kamar mandi di lantai 3 Gedung C terdiri dari 3 bilik berisi shower dan kloset duduk maupun jongkok. Lalu, di luar bilik ada 5 urinoir dan 3 wastafel.
Kamar mandi penginapan tak bersih-bersih amat. Banyak noda yang nempal pada lantai dan tembok. Sebagian nat keramiknya pun sudah tampak berwarna coklat. Namun, tidak ada bau tak sedap, justru tercium aroma sabun lantaran kamar mandi baru dibersihkan.
Semua fasilitas ini tidak bisa dinikmati oleh sembarang orang. Pasalnya, penginapan dikhususkan untuk penumpang bus yang sedang menunggu jam keberangkatan atau baru tiba. Ketika check in penginapan, petugas akan meminta KTP dan tiket keberangkatan.
"Murni syarat utamanya harus punya tiket. Harus punya tiket. Bener-bener jadi orang yang pengguna jasa terminal ini. Jadi yang bisa nginap sini nggak semua orang," tuturnya.
Satu tempat tidur diperuntukkan untuk satu orang saja dan dikenakan tarif Rp 15 ribu saja. Adapun kamar berisi dua tempat tidur tidak boleh diisi oleh lawan jenis, meski suami istri sekali pun. Namun, anak masih diperbolehkan sampai usia yang cukup mandiri untuk dipisahkan.
"Untuk biaya segini kan cukup murah Rp15.000 untuk penghinapannya, pakai tambah mandi Rp5.000. Jadi total Rp20.000 kalau pakai mandi," imbuhnya.