OGAN ILIR, OGANILIR.CO- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ogan Ilir melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan 10 instansi terkait.
Rakor tersebut membahas berbagai program yang akan dilaksanakan , termasuk hambatan dan tantangan kedepan yang harus dilakukan dengan berbagai solusi mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika. “Kami sengaja mengundang sebanyak 10 instansi terkait untuk melaksanakan rapat koordinasi dengan BNN Ogan Ilir, terkait persoalan penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Ogan Ilir ’’kata Kepala BNN Kabupaten Ogan Ilir Irfan Arsanto SSos melalui Sub Koordinator Seksi Rehabilitasi BNN Ogan Ilir Kurniasari MKes, Kamis , 9 Februari 2023. BACA JUGA:Saat Ditangkap Pengedar Shabu, Ada Catatan Utang Narkotika Para Pelanggannya Adapun ke 10 instansi terkait, yakni Dinas Kesehatan, Badan Kesbangpol, Puskesmas Timbangan, RSUD Ogan Ilir, Dinas Pendidikan dan Kabudayaan, Pol PP, Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa (PMD), Bintipsos Sat Binmas Polres Ogan Ilir, PKK Ogan Ilir dan PWI Ogan Ilir. Dalam paparan Kurniasari menyebutkan, BNN ada namanya kegiatan Skrining dan Intervensi Lapangan (SIL) , dalam kegiatan ini ada bebarapa yang harus dilakukan. Seperti kegiatan penjangkauan yang dilakukan oleh Klinik di BNNP dan BNN Kota-Kabupaten untuk menjangkau penyalahgunaan dari layanan Intervensi Berbasis Masyarakat (IMB) atau sentra rawan lainnya. BACA JUGA:Iseng-Iseng Simpan 24 Paket Narkotika di Kotak Obat “GASTROPIN” Lalu kegiatan berupa visitasi kesentra rawan narkotika yang dilaksanakan 2-4 kali dalam sebulan selama 10 bulan. Kemudian petugas SIL melakukan skrining pada kelompok masyarakat berisiko tinggi penyalahgunaan . ‘Kita berharap dengan kegiatan yang dilaksanakan dimasyarakat yang terindikasi menggunakan narkotika mau mengikuti layanan rehabilitasi yang ada di BNN,’’terang Kurniasari. Usai dilakukan paparan, dilanjutkan dengan dialog dan tanya jawab, termasuk menampilkan salah satu peserta rakor yang pernah mengikuti kegiatan kunjungan ke Loka Rehabilitasi BNN Kalianda Lampung Selatan, untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Peserta tersebut sempat menyebutkan jumlah klien (pasien) yang dikirim untuk direhabilitasi di Loka BNN kalianda Lampung Selatan banyak berasal dari Sumsel, dan Ogan Ilir nomor dua dari Kabupaten dan Kota di Sumsel (sid)