JAKARTA, oganilir.co - Alexander Zverev tak perlu memeras keringat lebih banyak untuk maju ke partai final Australian Open 2025. Ini karena saat menjalani laga di semifinal, Novak Djokovic mundur usai set pertama pertarungan di Melbourne Park, Melbourne, Jumat 24 Januari 2025.
Di set pertama, Djokovic kalah 6(5)-7. Dia pun langsung menjabat tangan Zverev, membawa petenis No 2 ATP itu ke final Grand Slam ketiganya. Ia sedang berusaha meraih gelar major pertamanya dengan menunggu lawan berikutnya Jannik Sinner atau Alex de Minaur.
Berjuang melawan robekan otot di kaki kiri atasnya, Djokovic terus menekan Zverev sepanjang set pembuka yang berlangsung selama satu jam 21 menit, tetapi tidak dapat berjuang lebih lama lagi setelah ia gagal melakukan pukulan voli pada set point.
"Saya pikir set pertama ini cukup sulit," kata Zverev, dikutip dari laman resmi ATP.
BACA JUGA:Singkirkan Daniil Medvedev di Semifinal Wimbledon 2023, Alcaroz Tantang Novak Djokovic
"Namun tentu saja ada beberapa kesulitan dan semakin lama Anda bermain, maka mungkin akan semakin buruk. Dalam tie-break, ia mungkin tidak bergerak sebaik di seluruh set pertama.”
"Namun saya pikir kami memiliki reli yang sangat panjang, reli yang sangat sulit dan fisik. Dalam tie-break saya melihat ia mungkin sedikit lebih kesulitan," ujar petenis Jerman itu.
Menurut statistik ATP, Djokovic berjuang melawan lima break point di set pembuka, sambil menciptakan tiga peluang break sendiri pada kedudukan 1-2, 0/40. Tie-break berlangsung dengan servis hingga poin terakhir.
Djokovic berusaha semaksimal mungkin mengatasi ketidaknyamanan dalam banyak reli baseline, tetapi tampaknya menghemat energinya pada poin-poin tertentu, terutama saat melakukan pengembalian bola.
BACA JUGA:Sempat Diperiksa Dokter, Novak Djokovic Raih Gelar ATP Cincinnati Open 2023
Ia bermain dengan intensitas penuh dalam tie-break, tetapi bergerak hati-hati di antara poin-poin meskipun menyamai lawannya poin demi poin hingga bola terakhir.
"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk mengatasi robekan otot yang saya alami," kata Djokovic setelah upayanya untuk meraih gelar Grand Slam ke-25 dan trofi tunggal tingkat tur ke-100 berakhir.
"Obat-obatan dan, saya kira, tali pengikat, dan fisioterapi membantu sampai batas tertentu hari ini. Tetapi menjelang akhir set pertama itu saya mulai merasakan semakin banyak rasa sakit. Saya kira, itu terlalu berat untuk saya tangani saat itu."
"Ya, akhir yang tidak menyenangkan, tetapi saya mencoba," ujar petenis berusia 37 tahun itu.