PALEMBANG, oganilir.co - Lurah ALang-Alang Lebar Tri Cahyono SH MSi mengusulkan kepada Pemerintah Kota Palembang untuk mendirikan SDN dan SMPN di wilayahnya.
"Usulan pendirian SD Negeri dan SMP Negeri di Kelurahan Alang-Alang Lebar, Kecamatan Alang-Alang Lebar sudah disampaikan saat reses anggota DPRD Palembang dapil II dan disampaikan pada rapat paripurna DPRD beberapa waktu lalu," kata Lurah Alang-Alang Lebar Palembang Tri Cahyono SH MSi kepada oganilir.co, Senin 3 Februari 2025 di ruang kerjanya.
Dia mengakui bahwa dari sekian banyak kelurahan di Palembang, hanya Kelurahan Alang-Alang Lebar yang tidak memiliki SD Negeri. Sementara kelurahan lain punya SD Negeri. Karena itu, tidak salah dirinya mengajukan usulan pembangunan SD Negeri saat anggota DPRD Palembang dapil II melakukan reses.
BACA JUGA:Ini Nama-Nama Siswa SMPN 7 Mojokerto Korban Terseret Ombak Pantai Drini
"Alhamdulillah usulan kita direspons anggota DPRD Palembang dapil II dan disampaikan saat penyampaian hasil reses beberapa bulan lalu," ujarnya.
Lokasi pembangunan SDN dan SMPN? Tri, -panggilan Tri Cahyono- menambahkan bahwa pihaknya merekomendasikan dua lokasi pilihan lahan yang akan dibangun SD Negeri dan SMP Negeri di wilayahnya. Yakni di Jl Sungai Rumbai belakang RS Ernaldi Bahar dan Jl Limau di belakang Terminal Alang-Alang Lebar. Lahan seluas 7.000 meter di Jl Sungai Rumbai merupakan milik Dinas Lingkungan Hidup Palembang (eks TPA) dan lahan seluas satu hektare milik Dinas PUPR Palembang yang terdapat gedung workshop.
"Kita inginnya di Kelurahan Alang-Alang Lebar ada SD Negeri dan SMP Negeri sehingga anak-anak bisa melanjutkan sekolahnya di satu kawasan," imbuhnya.
BACA JUGA:SMPN 39 Surabaya Terapkan Program Tidur Siang, ini Alasannya
Lokasi sekolah yang strategis? Dari dua lokasi yang direkomendasikan, terang Tri, lahan milik Dinas Lingkungan Hidup Palembang yang terletak di Jl Sungai Rumbai yang paling strategis karena tidak menyeberang ke jalan raya. Hanya saja lahan tersebut bekas TPA yang khawatir struktur tanahnya tidak padat jika dibangun gedung sekolah dua lantai. Tapi semuanya diserahkan kepada Pemerintah Kota Palembang.
"Kita nurut saja keputusan Pak Wali Kota Palembang," pungkasnya.