dia sangat menyayangkan kejadian yang dialami oleh korban tersebut yang di saat kejadian sedang melaksanakan tugasnya tersebut.
Yang mana, di saat kejadian, korban ini melayani terlapor yang akan menginap di hotel tersebut.
Namun ketika itu, terlapor merasa bila ia telah melakukan pemesanan lewat aplikasi.
Karena di server pesanan tadi tidak ada, terlapor ini memesan kamar dengan cara manual
”Nah, saat proses manual inilah dari terlapor dan korban tadi terjadi silang pendapat,” katanya.
Karena sesuai standar dari hotel bintang lima, terlebih dahulu itu harus bayar di muka.
Namun ketika itu terlapor akan membayarnya pada saat check out tersebut.
Karena korban tadi melaksanakan tugasnya sesuai SOP si hotel, membuat terlapor menjadi tidak senang.
“Sehingga terlapor jadi emosi dan menganiaya dan merusak aset di Hotel The Alts tersebut,” ujar Kurmin.
Di samping itu, terkait pelaporan yang dilakukan oleh korban sudah tepat.
Oleh karena itu, dirinya juga berharap ke kepolisian ini bisa merespon laporan tersebut serta mengamankan pelaku dimaksud.
Di sisi lain, menurut Kurmin, memang ini suatu keharusan saat kejadian, pihak keamanan setempat mengamankan terlapor atau siapapun yang membuat onar tersebut.
“Ini kita minta pihak kepolisan untuk mengungkap tuntas dan menangkap pelakunya. Sehingga ini bisa memberi efek jera bagi pelaku kekerasan atas karyawan hotel,” jelasnya. (afi)