
MAGELANG, oganilir.co - Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyempatkan diri mengunjungi Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis 29 Mei 2025.
Macron berkunjung ke salah satu dari tujuh keajaiban dunia itu ditemani Presiden RI Prabowo Subianto.
Macron sendiri memulai kunjungan kenegaraannya ke Indonesia sejak Selasa 27 Mei 2025. Dia ditemani Ibu Negara Brigitte Macron.
Presiden Prabowo Subianto bahkan menyopiri Macron dan Brigitte dari pelataran Candi Borobudur hingga ke tangga untuk naik ke atas menikmati panorama dari salah satu objek warisan dunia ini. Mereka tampak bebincang, seraya Prabowo menjelaskan hal-hal terkait Candi Borobudur kepada Macron.
BACA JUGA:Pelepasan 2.567 Lampion Akhiri Peringatan Hari Raya Waisak 2023 di Candi Borobudur
Usai tinjauan ke warisan budaya dunia yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) itu, Macron menceritakan pengalamannya.
Berikut kesan Macron usai menyambangi Candi Borobudur:
Macron Kagum Candi Borobudur
Macron mengagumi Candi Borobudur. Ia memuji Candi Borobudur sebagai adikarya bukti keunggulan Indonesia.
Awalnya Macron menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto telah diajak ke Candi Borobudur. Menurutnya, candi tersebut bukti besarnya peradaban Indonesia.
"Terima kasih banyak, Bapak Presiden, menyambut kami di lokasi luar biasa Candi Borobudur ini yang merupakan kesaksian dari betapa besarnya peradaban ini," kata Macron di Candi Borobudur, Kamis (29/5/2025).
BACA JUGA:Ribuan Umat Budha Peringati Hari Raya Waisak di Candi Borobudur
Macron menyebut Candi Borobudur sebagai adikarya arsitektur. Selain itu, menurutnya, candi tersebut juga salah satu keunggulan Indonesia.
"Candi Borobudur selain dipakai sebagai tempat ibadah, juga merupakan adikarya spiritual arsitektur yang merupakan bukti keunggulan Indonesia," ucapnya.
Selain itu, Macron menyebut Candi Borobudur selalu menjadi sumber inspirasi bagi peradaban di Asia Tenggara. "Ini adalah demonstrasi dari pengaruh budaya Indonesia yang diingatkan di sini. Borobudur juga, menurut saya, seperti yang saya katakan, adalah tempat ibadah dan ada ratusan ribu orang yang datang beribadah yang juga menunjukkan pesan universal toleransi," kata dia.