Doktor Alumni Universitas Oxford ini tak Gengsi Menjadi Guru, Sri Mulyani Mengapresiasi

Jumat 27-06-2025,21:01 WIB
Reporter : Dendi Romi
Editor : Dendi Romi
Doktor Alumni Universitas Oxford ini tak Gengsi Menjadi Guru, Sri Mulyani Mengapresiasi

JAKARTA, oganilir.co - Bersatus sebagai lulusan S3 Engineering Science Universitas Oxford tidak membuat Aishah Prastowo gengsi untuk menjadi guru. Dia menikmati profesinya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa itu dengan status seorang doktor lulusan salah satu perguruan tinggi top dunia itu.

"Dulu waktu bikin esai LPDP, saya bilangnya mau jadi peneliti. Sepuluh tahun berlalu, saya jadi... guru SMA," cuit Aishah Prastowo dalam Thread yang sempat viral pada 2024 lalu.

Ya, Aishah merupakan lulusan S3 Engineering Science Universitas Oxford. Ia pun berangkat ke Inggris untuk mendapatkan gelar ini pada usia yang sangat muda, yaitu 23 tahun. Aishah adalah bagian dari salah satu generasi paling awal penerima beasiswa LPDP.

Ia mengaku tidak sengaja terjun ke dunia pendidikan. Pasalnya, saat itu tengah pandemi COVID-19. Menurutnya peluang yang besar kala itu adalah mengajar secara online.

BACA JUGA:Tumbuhkan Minat dan Budaya Baca, Pustakawan, Guru dan Pegiat Literasi di Ogan Ilir Ikuti Bimtek Literasi

Berbekal gelar akademik luar biasa, langkah guru sekaligus Kepala Sekolah SMA Praxis, Yogyakarta ini mungkin menimbulkan pertanyaan dalam benak banyak orang.

"Saya tetap mencintai dunia penelitian, tapi kayak love language-nya sekarang berbeda gitu ya," ucapnya, dikutip melalui unggahan LPDP pada Jumat (27/6/2025).

Ia mengaku, dulu ingin melakukan penelitian sendiri bersama dengan alat-alat laboratorium dan sel-sel.

"Kadang kan manusia bisa berencana, tetapi apa yang kita hadapi di masa depan terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan sebelumnya," ujarnya.

Saat menempuh S2 di Universite Paris Descartes, Aishah juga melakukan pendekatan interdisipliner. Menurutnya, selama ia studi ke luar negeri banyak hal yang ia dapat dan kemudian sekarang ia bagikan ke siswa-siswi SMA Praxis. Sekolah yang juga dirintisnya ini berbasis science, technology, arts, and mathematics (STEAM).

BACA JUGA:Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Dipecat Dalam Kasus Tindak Kekerasan Mahasiswa, ini Perjalanan Kasusnya

"Jangan takut atau jangan merasa minder, jangan merasa down kalau dirasa belum memberikan impact yang besar. Justru impact-impact yang kecil ini yang bisa lebih dirasakan buat orang di sekitar kita," pesan Aishah.

Sri Mulyani Ikut Kagum

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani turut membanggakan sepak terjang Aishah yang menegosiasikan kembali rencana hidup, tanpa lupa untuk berdampak. Menurut Sri Mulyani, Aishah mengingatkan bagaimana setiap langkah, walaupun tidak selalu sesuai rencana tetap dapat memberikan dampak besar.

"Aishah berangkat ke Inggris untuk menempuh studi S3 di @oxford_uni pada usia 23 tahun. Ia memilih sebuah disiplin ilmu yang sangat teknis, yaitu Engineering Science, namun manfaatnya sangat relevan bagi Indonesia, terutama untuk menciptakan alat diagnostik penyakit yang murah dan bisa diakses di daerah-daerah pelosok yang sulit dijangkau," tulis Sri Mulyani dalam akun media sosialnya seperti dilansir detik.com, Jumat (27/6/2025).

BACA JUGA:Unsri Tambah 6 Guru Besar, ini Profilnya

Kategori :