Catat! Ini 5 Jenis Cucian yang Tidak Boleh Dicuci Bersamaan

Selasa 30-12-2025,13:00 WIB
Reporter : Vita
Editor : Vita

oganilir.co - Kebiasaan mencampur semua jenis pakaian dalam satu mesin cuci dapat menimbulkan berbagai masalah. Mulai dari pakaian yang tidak bersih sempurna, warna yang luntur, hingga kerusakan serat kain yang membuat pakaian cepat rusak. Dilansir dari Homes and Gardens, ada beberapa jenis pakaian yang sebaiknya tidak dicuci bersamaan. Berikut adalah penjelasannya.

Kain besar dan kain kecil Kain berukuran besar seperti selimut, sprei, atau handuk tebal sebaiknya tidak dicuci bersamaan dengan kain berukuran kecil, seperti kaus kaki atau pakaian dalam. Kain kecil sangat mudah terselip ke dalam lipatan kain besar saat mesin cuci berputar. Akibatnya, kain kecil tidak mendapatkan aliran air dan deterjen secara merata sehingga tetap kotor setelah dicuci.

Pakar perawatan kain dan pendiri Pure Parima, Parima Ijaz, menjelaskan bahwa mencampur cucian dengan ukuran ekstrem berbeda dapat mengurangi efektivitas proses pencucian. Jika terpaksa mencuci bersama, penggunaan kantong jaring khusus cucian sangat disarankan. Kantong ini membantu mengelompokkan pakaian kecil agar tetap terpisah dan tercuci dengan baik tanpa tertinggal di dalam kain besar.

Serat alami dan serat sintetis Tidak semua bahan pakaian memiliki kebutuhan perawatan yang sama. Serat alami seperti katun, linen, dan wol cenderung lebih sensitif terhadap suhu air dan gesekan dibandingkan serat sintetis seperti poliester atau nilon. Pendiri Green Terra Cleaning, Vanessa Terra Bossart, menyarankan agar serat alami dan sintetis tidak dicuci dalam satu siklus yang sama. 

Mencampur keduanya berisiko menyebabkan transfer serat, membuat permukaan kain kasar, atau merusak tekstur pakaian yang lebih lembut. Selain itu, perbedaan daya serap air antara kedua jenis serat ini juga bisa membuat pakaian tidak kering secara merata setelah dicuci. Pakaian beritsleting dengan kain halus Detail kecil seperti ritsleting, kancing, atau kait logam sering kali diabaikan saat mencuci pakaian. Padahal, bagian-bagian keras ini bisa menjadi penyebab utama kerusakan pada kain halus.

Menurut Parima Ijaz, ritsleting atau kancing yang terbuka dapat tersangkut pada kain lembut seperti sutra, pakaian dalam, atau sprei, sehingga menimbulkan sobekan atau tarikan serat. Untuk mengurangi risiko ini, pastikan ritsleting dan kancing sudah tertutup rapat sebelum mencuci. Membalik pakaian juga menjadi langkah sederhana namun efektif agar bagian kasar tidak langsung bersentuhan dengan kain lain.

Pakaian olahraga dan pakaian sehari-hari Pakaian olahraga memiliki karakter yang berbeda dibandingkan pakaian harian. Bahan pakaian olahraga dirancang untuk menyerap keringat, sehingga lebih mudah menahan bau dan bakteri.

Pakar kebersihan dari BetterCleans, Jade Piper, menyarankan agar pakaian olahraga dicuci secara terpisah. Mencampurnya dengan pakaian lain dapat menyebabkan bau tidak sedap menyebar dan menempel pada kain lain. Untuk hasil terbaik, pakaian olahraga sebaiknya dicuci menggunakan deterjen khusus dan tanpa pelembut kain agar daya serapnya tetap optimal. Jika terpaksa dicuci bersama, rendam terlebih dahulu dalam air dingin yang dicampur cuka dan baking soda selama 30 hingga 60 menit untuk membantu mengurangi bau. 

Pakaian baru dan pakaian lama Pakaian baru, terutama yang berwarna gelap atau cerah, masih berpotensi luntur meskipun terlihat aman saat dibeli. Mencucinya bersama pakaian lama bisa menyebabkan warna berpindah dan menodai pakaian 

Jade Piper menyarankan agar pencucian pertama pakaian baru dilakukan secara terpisah. Jika kondisi tidak memungkinkan, penggunaan lembaran penangkap warna dapat membantu mengurangi risiko transfer warna. 

Meski demikian, cara paling aman tetap mencuci pakaian baru sendiri pada pencucian pertama.

Kategori :