Di tengah upaya Presiden Xi Jinping melanggengkan kekuasaan sebagai presiden tiga periode, Jenderal Li Qiaoming disebut-sebut sebagai salah satu lawan terkuat bagi Xi Jinping. Jenderal Li Qiaoming disebut akan pensiun pada Oktober mendatang bersama enam anggota Komite Militer Pusat China.
Rumor kudeta Xi Jinping kian meluas setelah politikus India, Subramanian Swamy, menyuarakannya.
Xi Jinping dilaporkan menjadi tahanan rumah setelah pulang dari pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan.
Munculnya isu penggulingan Presiden Tiongkok Xi Jinping ini berawal saat aktivis hak asasi manusia Tiongkok Jennifer Zeng memposting video di akun Twitter-nya. Ia mengklaim bahwa militer Tiongkok (PLA) bergerak untuk mengambil alih Beijing seperti dilansir dari News Room Post, Minggu, 25 September 2022.
BACA JUGA:Semalaman Lumpur “Lapindo” Di Ogan Ilir. Bersumber dari Pengeboran Sumur Bor Bantuan Pemprov Sumsel
Berita yang belum terverifikasi ini mengejutkan dunia. Berbagai cuitan oleh akun Tiongkok menunjukkan bahwa Jinping telah berada di bawah pengawasan PLA. Media negara itu belum mengklarifikasi rumor tersebut.
“Kendaraan militer #PLA menuju #Beijing pada 22 Sep. Mulai dari Kabupaten Huanlai dekat Beijing & berakhir di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh prosesi sepanjang 80 KM. Sementara itu, rumor mengatakan bahwa #XiJinping ditahan setelah senior #PKC memecatnya sebagai kepala PLA”, tulis sang aktivis dalam keterangan.
Penulis Tiongkok Gordon Chang, yang sekarang tinggal di AS juga membagikan video yang sama dalam sebuah tweet. Nama Jenderal PLA Li Qiaoming juga muncul di tengah kabar ini.
Ia disebut-sebut sebagai penerus Xi. Isu kudeta muncul menjelang penetapan Xi Jinping sebagai presiden 3 periode oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada 16 Oktober nanti. Hingga saat ini pemerintah Tiongkok belum mengklarifikasi kabar kudeta Xi Jinping.
BACA JUGA:Semalaman Lumpur “Lapindo” Di Ogan Ilir. Bersumber dari Pengeboran Sumur Bor Bantuan Pemprov Sumsel
Akibat isu kudeta Presiden Tiongkok Xi Jinping, sekitar
60 persen jadwal penerbangan pada 21 September juga dibatalkan. Operasional kereta api dihentikan hingga menunggu pemberitahuan lebih lanjut. (*)