Lanjutnya, semoga sengketa lahan ini segera dapat di selesaikan, apalagi ada penyegelan ini sehingga membuat guru dan siswa terganggu.
Camat Kota Kayuagung Iskandar dalam rapat koordinasi menyampaikan, dalam masalah ini pihak pemerintah OKI selalu melakukan pendekatan persuasif baik kepada masyarakat, dengan tujuan jangan timbul gejolak.
Apabila dari pihak ahli waris kebenaran mereka untuk disampaikan kepada pemerintah baik itu gugatan dan lainnya.
"Kepada pemilik lahan, jalan jangan ditutup dulu agar tidak membuat terganggu. Terutama pelajar dan masyarakat sekitar yang melintas untuk beraktivitas," pungkasnya.
BACA JUGA:Misteri Hilangnya Mahasiswa di Bukit Popalia, Hammock Masih Tergantung, Sisa Pembakaran dan Nasi
Seperti diberitakan sebelumnya, video ibu guru memanjat pagar sekolah viral. Video ini tersebar di media sosial facebook dan instagram, Kamis, 22 September 2022.
Belum jelas siapa yang mengunggah pertama kali video tersebut. Bahkan ada yang membuat narasi lucu-lucuan bahwa ibu guru itu minggat dari sekolah.
Tentu banyak yang mengomentari kejadian ini sebagai fenomena yang langka.
Penelusuran oganilir.co, video guru manjat pagar ini ternyata terjadi di SMK Negeri 3 Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Ratusan Emak-emak Demo Kantor Gubernur, BBM Sudah Naik, Bantuan Pemprov Sumsel Mana?
Guru-guru ini memanjat pagar sekolah bukan tanpa alasan. Rupanya akses jalan menuju sekolah disegel ahli waris yang mengklaim tanah belum diganti rugi pemerintah kabupaten OKI.
Penyegelan jalan ini bermula dari sengketa atas lahan di kawasan hutan kota Kayuagung. Pihak keluarga ahli waris H Jalil bin Dirga Dekana meminta Pemerintah menyelesaikan sengketa di SMKN 3 Kayuagung.
Rupanya, aksi ini dilakukan karena sampai saat ini belum ada penyelesaian antara pemerintah Kabupaten OKI dan ahli waris yang bersengketa.
Ahli waris yang menyegel sekolah membuat para warga sekolah harus melewati akses hutan yang cukup berliku sampai terserang tawon.
“Sudah beberapa hari dari pemblokiran jalan hutan kota sampai saat ini belum juga ada tanggapan atau kepastian dari pihak pemerintah,” ujar Husin selaku pihak keluarga ahli waris kepada awak media, pada awal Agustus 2022.