PT Petrogas Tarik Kembali 600-an Meteran Jargas Yang Terpasang
OGANILIR.CO- Sejak dibangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ditahun 2013 dan baru direalisasikan beroperasi kerumah-rumah penduduk ditahun 2017, ternyata masih banyak menyisakan materan jargas yang tidak berfungsi alias tidak dimanfaatkan oleh penduduk.
Padahal saat itu, tidak ada biaya satu senpun yang dipungut pihak pengelola dalam pemasangan jargas, semuanya gratis (Saat itu masih PD Petrogas) .
Nah ternyata sejak pemasangan hingga saat ini ditahun 2023 , tercatat ada sebanyak 600-an meter jargas yang tidak berfungsi dan kondisi meterannya masih baik dan layak.
BACA JUGA:PT Petrogas Ogan Ilir , Menggelar RUPS
“Sudah kita tarik sekitar 600 meteran jargas dari rumah-rumah penduduk, meteran jargas itu kondisinya masih baik, namun tidak difungsikan oleh penduduk,’’kata Direktur Utama PT Petrogas Ogan Ilir Yopie Valintino.
Penarikan meteran jargas tersebut lanjut Yopie kebanyakan terpasang dirumah-rumah kosong, ada juga yang selama ini tidak tahu cara penggunaannya dan manfaatnya, dan ada juga sejak dari awal sudah dipasang tapi tidak digunakan dengan alasan takut (Bahaya).
“Inilah beberapa alasan mengapa sampai saat ini ada sebanyak 600 an meteran jargas yang sudah terpasang tapi tidak difungsikan, sehingga harus kita tarik untuk direlokasi. Kebanyakan meteran yang terpasang dikawasan perumahan,’’lanjutnya.
Yopie Valintino menjelaskan, pada saat program pemasangan jargas saat itu, semua rumah penduduk yang lintasi jargas dipasang, termasuk rumah kosong, rumah yang dikontrakkan atau disewa yang dilintasi jargas tetap dipasang semuanya.
Nah seiring perjalanan waktu , ternyata meski saat itu pemasangannya gratis, pemilik rumah hanya menyiapkan sepaket kompor gasnya, ternyata masih ada penduduk yang tidak memanfaatkan jargas tersebut hingga sekarang,’’Makanya kita tarik untuk direlokasi, dan relokasinya tetap disekitaran jargas yang rumahnya belum terpasang,’’tutur Yopie.
Namun pemasangan jargas rumah tangga ini, tidak gratis , namun sudah ada tarif berkisaran Rp 1,3 juta hingga Rp 2 juta, terjadinya perbedaan tarif ini, karena dilihat dari penggunaan pipa yang dibutuhkan dari pipa induk ke titik rumah (Dapur)
BACA JUGA:Yopie dan Nurdin, Jabat Petinggi BUMD Ogan Ilir
,’’Makanya tarifnya diantara Rp 1,3 juta hingga Rp 2 juta, dan saat ini ada sekitar 200 penduduk yang sudah mengajukan untuk pemasangan,’’tukasnya (Sid)