Pujasuma Sumsel Sebut Roky Gerung Tak Beradab, Tantang Debat Terbuka di Tugu Proklamasi
MURATARA, oganilir.co - Ketua Pujasuma Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Devi Suhartoni, menangkal penyataan kontroversi yang dilontarkan aktivis 98 sekaligus Filsuf, Roki Gerung yang diduga menghina Presiden RI Joko Widodo.
Pujasuma Sumsel, secara terang terangan menantang Roky Gerung debat terbuka. Adu gagasan secara akademik dan kebudayaan untuk membangun bangsa.
Ramainya media sosial oleh pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina dan melecehkan Presiden RI Joko Widodo, memantik reaksi keras masyarakat Jawa-Sumatera yang tergabung dalam Pujasuma Sumsel.
Mereka tidak terima, Joko widodo salah satu tokoh masyarakat Jawa dihina dan dilecehkan. Dengan diksi yang dilontarkan Rocky gerung seperti kata 'Bajingan' dan 'Tolol'.
BACA JUGA:Usai Dilaporkan Dugaan Hina Presiden, Rocky Gerung: Itu Haknya Mereka
Ketua Pujasuma Sumsel, H Devi Suhartoni, Sabtu 5 Agustus 2023 mengingatkan Roky Gerung akan Pentingnya membangun adab kesopanan Budaya Nusantara.
"Subur kang tanpa tinandur, gemah ripah loh jinawi. Akal tanpa diolah dengan budi yang baik maka tidak akan ada gunanya," katanya.
Ditengah demokrasi saat ini, Pujasuma Sumsel, mengajak Rocky Gerung Belajar kembali untuk memelihara Budaya Bangsa.
"Terserah siapapun yang menjadi Presiden, walau kita mungkin tidak setuju dan tidak memilih. Tapi tetap tidak pantas kita berkata ‘Bajingan Tolol’." lanjutnya.
Menurutnya, diksi 'Bajingan tolol' yang dilontarkan Rocky Gerung, sangat tak beradab. Walau Rocky Gerung sudah menjelaskan definisi ‘bajingan’ dari zaman Belanda itu merupakan sekolompok kusir kuda dan seterusnya.
Namun, harus diingat tidak semua masyarakat mampu atau bisa menyerap makna diksi itu dengan hal positif.
"Di Negara paling demokratis seperti Amerika, kata kata kasar seperti itu di text televisi pun di samarkan. Tapi Rocky Gerung ini, terang-terangan secara terbuka, apalagi ada kata propokatif mengingkan 10 Agustus memacetkan jalan tol dan serterusnya," ujarnya.