Beijing Siap Terima Maskapai Air Koryo, Korea Utara Batalkan Sepihak, Ada Apa?

Selasa 22-08-2023,12:59 WIB
Editor : Dendi Romi

Beijing Siap Terima Maskapai Air Koryo, Korea Utara Batalkan Sepihak, Ada Apa? 

PYONGYANG, oganilir.co - Bukan Korea Utara jika tidak membuat keputusan nyeleneh dan mendadak. Sempat menutup penerbangan dari dan ke luar negeri sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, maskapai penerbangan Korea Utara, Air Koryo menyatakan akan melakukan penerbangan perdana pada Senin 21 Agustus 2023 ke Beijing, China. 

 

Kabar tersebut tentu saja ditunggu-tunggu semua pihak. Bahkan Beijing sudah memberikan izin bandaranya digunakan untuk menerima kedatangan Air Koryo. Namun menjelang kedatangan maskapai Air Koryo di Beijing, tiba-tiba Korea Utara membatalkan keputusannya tiga jam setelah ditunggu. 

 

Dikutip dari The Guardian, banyak penumpang dan awak media sudah menunggu momen tersebut. Mereka berkumpul di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, Tiongkok untuk menunggu penerbangan Air Koryo JS151 dari Pyongyang, yang dijadwalkan tiba pada pukul 09.50 pagi waktu setempat.

 

Namun hampir dua jam setelah jadwal kedatangannya, sebuah papan informasi keberangkatan pesawat di terminal bandara tersebut, tiba-tiba mengisyaratkan ada pembatalan penerbangan. Hal ini memicu kekecewaan dari media yang menunggu untuk melihat beberapa pelancong internasional pertama dari Korea Utara yang terisolasi dalam beberapa tahun.

BACA JUGA:Tentara AS Mencari Suaka ke Korea Utara, Ada Apa?

 

Layanan pelanggan bandara Beijing mengatakan kepada Simple Flying.com, Air Koryo tidak memberikan alasan pembatalan apapun terhadap bandara di Beijing.

 

Ditanya tentang pembatalan tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok hanya mengatakan pihaknya telah menyetujui dimulainya kembali penerbangan komersial antara Beijing dan Pyongyang.

 

"Selama musim penerbangan musim panas dan musim gugur, pihak Tiongkok menyetujui rencana penerbangan untuk penumpang seperti rute Pyongyang-Beijing dan Beijing-Pyongyang dari Air Koryo" kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin. 

Kategori :