
“Update terakhir BMKG Provinsi Sumsel bahwa puncak kemarau cenderung bergeser ke bulan September dan curah hujan semakin menurun; serta hasil dialog teknis dan evaluasi dengan para pihak menyepakati peningkatan status dari Siaga Darutat Bencana jadi Tanggap Darurat Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan,” Ungkap Listiadi.
Listiadi menyampaikan Kerangka Kerja Pentahelix yang terapkan beberapa tahun terakhir dinilai berhasil dalam konteks penanggulangan bencana.
BACA JUGA:Karhutla di OKI Capai 153 Hektare
"Unsur Pentahelix dengan semangat keroyokan terbukti mampu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan beberapa tahun terakhir. Mari perkuat sinergitas untuk cegah Karhutlah di OKI", tambah dia.
Sementara Kepala BPBD Provinsi Sumatera Selatan, H. Iriansyah, S.Sos., SKM., M.Kes. Mengapresiasi kesigapan Pemkab OKI dalam rangka mengantisipasi ancaman Karhutlah .
“Peningkatan status penting sebagai dasar pelaksanaan tugas di lapangan. Upaya peningkatan kewaspadaan dengan mendirikan beberapa pos komando.” Tambah dia.
Iriansyah menambahkan dengan adanya ditetapkan status siaga diharapkan kepada pihak terkait agar dapat menyiapkan langkah-langkah sebagai antisipasi.
BACA JUGA:BMKG Sumsel Ingatkan Potensi Karhutla Dibeberapa Daerah
Rakor penetapan status ini diikuti berbagai elemen antara lain, perusahaan, unsur pemerintah, TNI/Polri dan Kejaksaan, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, serta tokoh masyarakat.