SEMARANG, OGANILIR.CO - Nani Muldiani (50) mengaku belum bisa melepas kepergian anaknya. Bayang-bayang wajah putrinya yang biasa disapa Vita Brazil itu masih tampak jelas.
"Saya tidak sanggup kehilangan Novita, masih teringat jelas," kata Nani berderai air mata saat ditemui di kediamannya, Pudak Sari II, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa, 11 Oktober 2022.
Nani meminta putrinya dapat dipulangkan ke Indonesia meskipun sudah tak bernyawa. Dia menyebut akan dimakamkan di Kota Semarang.
Hanya saja, pihak keluarga terus menggelar pengajian dan menanti kedatangan jenazah Vita Brazil.
BACA JUGA:179 Kilo Sabu dari Malaysia Digagalkan Bareskrim, Kurir Darat Ditangkap, Kurir Perairan Masih Diburu
Nani Muldiani tak kuasa membendung air matanya. Dia belum percaya bahwa putrinya Novita Kurnia Putri (25) menjadi korban penembakan salah sasaran di Amerika Serikat.
Nani Muldiani belum bisa meyakini bahwa anak pertamanya itu meninggal dunia di San Antonio, Texas, Amerika Serikat pada Rabu, 4 Oktober 2022 lalu.
Menurutnya, sekarang masih dalam proses pemulangan jenazah putrinya oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston dengan didampingi suami anaknya, Robert Brazil Jr.
"Dia orang Semarang, saya minta dimakamkan di Semarang," katanya.
BACA JUGA:Sujud Massal, Ratusan Polisi di Malang Meminta Maaf dan Mendoakan Korban Tragedi Kanjuruhan
Suasana di rumah duka masih belum terlihat banyak pelayat. Tampak orang tua dan adik-adik serta kerabat korban.
Seperti diketahui, Novita Kurnia Sari (25), Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan salah sasaran di San Antonio, Texas, Amerika Serikat pada Rabu (4/10) lalu.
Seperti diberitakan, pemerintah Indonesia tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga Novita Kurnia Putri asal Semarang, Jawa Tengah, yang tewas di Houston, AS.
Novita Kurnia Putri merupakan WNI yang menjadi korban tewas usai menjadi korban dalam insiden yang terjadi di Texas, Amerika Serikat.
BACA JUGA:Hari Ini Panggil PSSI, TGIPF Siap Ungkap Siapa yang Punya Kekuatan Menentukan Laga Harus Malam Hari