RS Indonesia di Palestina Butuh Obat-Obatan-Paramedis
oganilir.co - Peperangan yang terjadi antara Pejuang Hamas dengan Israel menyebabkan Rumah Sakit Indonesia di Palestina, mengalami krisis obat-obatan. Belum ada bantuan yang masuk ke Gaza, kata Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia.
”Sejauh ini belum ada bantuan obat-obatan atau bantuan logistik yang bisa masuk,” kata relawan MER-C Indonesia Fikri Rohul Haq melalui media sosial X seperti dilansir dari Antara.
Sampai saat ini, lanjut Fikri, bantuan kemanusiaan masih belum bisa masuk Gaza. Sebab, perbatasan di Rafah menjadi target serangan Israel.
”Sampai saat ini belum ada bantuan yang bisa masuk ke Jalur Gaza mengingat pintu perbatasan masih tertutup,” ujarnya.
BACA JUGA:Iran Dukung Hamas Serang Israel
Dia mengungkapkan, paramedis di RS Indonesia mengalami kelelahan akibat terus menerus bekerja selama 24 jam. Hal itu karena jumlah korban terus bertambah.
RS Indonesia berharap obat-obatan dan bantuan paramedis bisa segera masuk Gaza untuk membantu paramedis menangani korban terkena serangan.
Jumlah korban dari pihak Palestina per 17 Oktober, paling sedikit 2.350 orang meninggal dunia yang 600 di antaranya adalah anak-anak dan 400 lainnya perempuan. ”Sedangkan korban luka-luka lebih dari 9.000 orang,” kata Fikri.
Di Rumah Sakit Indonesia, sampai 17 Oktober, 470 orang meninggal dunia, 1.800 orang terluka, dan puluhan masih dirawat inap.