Duel dengan 3 Harimau, Petani Damar di Riau Selamat

Duel dengan 3 Harimau, Petani Damar di Riau Selamat

Butet dirawat di RSUD Indrasari Inhu setelah duel dengan tiga harimau. Foto: Istimewa--

PEKANBARU, oganilir.co - Duel tak hanya terjadi manusia dengan manusia. Seorang petani damar di Riau bernama Butet alias Bantet (58) berduel dengan tiga ekor harimau di hutan. Akibatnya, Butet mengalami setelah diserang tiga ekor harimau sumatera saat bekerja di dalam hutan.

Duel maut itu terjadi terjadi di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Senin (20/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Korban yang sehari-hari mencari damar di hutan itu awalnya mendengar auman harimau di sekitar wilayah Sungai Balam. Meski sempat merasa waswas, ia tetap melanjutkan pekerjaannya.

Namun tak lama kemudian, tiga ekor harimau sumatera muncul dan langsung menyerangnya. “Korban diserang saat sedang bekerja mencari damar. Harimau pertama menerkam kaki kirinya, sementara yang lain menggigit lutut kanan,” kata Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, Rabu (22/10). Dalam kondisi panik dan terluka, Butet berusaha melawan.

BACA JUGA:Harimau Tewas di Rokan Hulu Diburu Pemburu Satwa Profesional?

Pria itu menendang tubuh salah satu harimau dan memukul yang lainnya dengan tangan kosong. Setelah perlawanan sengit, ketiga harimau akhirnya mundur dan meninggalkan lokasi.

“Korban berhasil selamat setelah melawan dengan tangan kosong. Ia mengalami luka cakaran di kaki kiri dan luka gigitan di lutut kanan,” jelas Fahrian. 

Setelah harimau pergi, Butet yang berlumuran darah berlari tertatih ke pondok tempatnya biasa beristirahat, sejauh sekitar 45 menit perjalanan. Dari sana, dia meminta pertolongan warga yang kemudian membawanya ke Dusun Lemang menggunakan perahu.

BACA JUGA:Keganasan Harimau Sumatera di Pesisir Barat Berakhir di Kandang Jerat

Dari dusun tersebut, korban dirujuk ke Puskesmas Batang Gansal, sebelum akhirnya dipindahkan ke RSUD Indrasari, Rengat, untuk perawatan lebih lanjut. Pihak kepolisian telah melaporkan insiden ini ke Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) yang wilayahnya berbatasan dengan lokasi kejadian.

“Kasus ini sudah kami laporkan ke pihak TNBT untuk penanganan lanjutan, karena menyangkut konflik satwa liar dengan manusia,” tuturnya. (mcr36/jpnn/dri)

 

Sumber: