Sempat Jadi Polemik, Rumah Lee Kuan Yew Akhirnya Jadi Monumen Nasional Singapura
Rumah Perdana Menteri Pertama Lee Kuan Yew. Foto: Reuters/Edgar Su--
Lee Kuan Yew telah meninggal dunia pada 2015 dan meninggalkan 3 orang anak, yakni dua putra dan satu putri. Dalam surat wasiatnya, ia menginginkan setelah peninggalannya, rumah di 38 Oxley Road dirobohkan. Namun apabila putrinya ingin tetap tinggal di sana, tidak masalah.
Setelah Lee Kuan Yew meninggal dunia pada 2015, rumah yang kini jadi monumen nasional tersebut diberikan kepada anak sulungnya yakni Lee Hsien Loong. Namun, dua tahun kemudian, tepatnya pada 2017, putrinya dan putra bungsunya, Lee Wei Ling dan Lee Hsien Yang menuduh Lee Hsien Loong yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri telah menentang keinginan ayah mereka untuk merobohkan rumah tersebut.
BACA JUGA:Tempati Rumah Baru, Pangeran William Diprotes Baru
Mereka juga menuduh Lee Hsien Loong dan istrinya, Ho Ching, ingin memanfaatkan warisan Lee Kuan Yew untuk kepentingan politik mereka sendiri. Mereka juga mengungkapkan bahwa pada Juli 2016 mereka diberitahu sebuah komite menteri telah dibentuk untuk mempertimbangkan berbagai opsi terkait nasib rumah orang tua mereka. Hal ini disebut bertentangan dengan pernyataan Lee Hsien Loong di Parlemen pada April 2015.
Sejak saat itu, ketiganya berkonflik. Lee Hsien Loong akhirnya melepas kepemilikan rumah tersebut karena konflik ini. Namun, masalah tidak selesai di sana. Untuk merobohkan rumah tersebut ternyata perlu persetujuan negara. Hingga 2024, Singapura belum memutuskan apa pun mengenai rumah Lee Kuan Yew.
Lee Hsien Yang yang saat ini mendapat suaka di Inggris, sudah menyurati pemerintah Singapura untuk merobohkan rumah tersebut. Namun, hingga 13 Desember 2025 saat rumah tersebut ditetapkan sebagai monumen nasional, permohonan Lee Hsien Yang tidak diterima.
BACA JUGA:Banjir di Medan - Rumah Dinas Gubernur, Pangdam, dan Kapolda Terendam
"Sesuai dengan proses yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Pelestarian Monumen, NHB telah meninjau surat keberatan tersebut dan mempertahankan keputusannya bahwa situs tersebut layak dilestarikan sebagai Monumen Nasional karena signifikansi historis dan kepentingan nasionalnya," terang pemerintah Singapura.
Siapa Lee Kuan Yew?
Lee Kuan Yew sendiri adalah Perdana Menteri pertama Singapura yang menjabat pada 1959-1990. Dilansir dari Biography, ia merupakan Perdana Menteri paling lama menjabat di dunia. Selama kepemimpinannya, Singapura bisa menjadi negara paling makmur dan maju di antara negara di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Digeledah di Rumahnya, Satres Narkoba Polres Ogan Ilir Temukan 17 Paket Sabu
Lee Kuan Yew menghembuskan napas terakhir pada 2015 lalu di usia 91 tahun. Selama hidupnya ia tinggal di rumah yang saat ini ditetapkan sebagai monumen nasional. Bangunan tersebut sudah ia tempati sejak 1945. Rumah ini hanya terdiri dari satu lantai dengan ruangan bawah tanah dan berdiri di atas lahan seluas 1.250 meter persegi. Di dalamnya terdapat 5 kamar tidur. Nilai rumah tersebut pada tahun lalu ditaksir sekitar 17 juta dollar Singapura atau setara Rp219 miliar (kurs Rp 12.890). (detik.com/dri)
Sumber:

