Gunung Semeru Erupsi, BPBD Lumajang Turunkan Tim Reaksi Cepat
Luncuran awan panas Gunung Semeru. Foto: Antara--
LUMAJANG, oganilir.co - Pemerintah Kabupaten Lumajang bertindak cepat menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke sejumlah lokasi terdampak luncuran awan panas Gunung Semeru pada Rabu (19/11) sore.
Ya, Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi pada pukul 16.00 WIB dengan tinggi letusan mencapai 2.000 meter di atas puncak dan erupsi tersebut disertai luncuran awan panas sejauh 7 kilometer.
"Kami mengerahkan TRC untuk memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan luncuran awan panas agar segera mengamankan diri dan mengevakuasi secara mandiri," kata Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Isnugroho kepada sejumlah wartawan di kantornya.
Aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut terus meningkat dengan luncuran awan panas lebih dari 10 kilometer dan dikabarkan sudah melewati jembatan Gladak Perak, sehingga akses jembatan tersebut tidak dapat dilalui sementara karena gelap terdampak awan panas Semeru.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi 124 Kali Dalam 24 Jam, Warga Diimbau tak Beraktivitas
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Lumajang, intensitas luncuran awan panas terus meningkat dalam waktu singkat, sehingga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap aktivitas Gunung Semeru.
"BPBD melalui TRC meluncur ke sana untuk membantu memberikan imbauan kepada warga masyarakat, untuk sementara mengungsi dulu mencari titik aman," ujarnya.
Personel tim TRC dikerahkan dan difokuskan pada beberapa lokasi rawan awan panas Semeru, yakni Desa Sumberwuluh, Curah Kobokan, Kamar Kajang, dan Supiturang.
"Warga diminta tetap waspada dan tidak berada di zona bahaya hingga situasi benar-benar dinyatakan aman. Kami imbau mengamankan diri, setidaknya hingga pukul 21.00 WIB dan jika dirasa aman silakan kembali ke rumah masing-masing," katanya.
BACA JUGA:Sebelum Meledak, Petani Melihat Helikopter Sempat Mengeluarkan Asap Putih di Gunung Mandin
Dia menyampaikan bahwa kondisi di area puncak Gunung Semeru masih tertutup kabut, sehingga pemantauan visual masih terbatas yang bisa dipantau oleh petugas.
"BPBD Lumajang mengimbau masyarakat tetap mengikuti arahan petugas dan tidak melakukan aktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu di Semeru mengingat potensi awan panas dan banjir lahar dingin," tukasnya. (antaranews.com/dri)
Sumber:

