Usia Baru 19 Tahun, Farras Lulus Sarjana Kedokteran UGM, ini Ceritanya

Usia Baru 19 Tahun, Farras Lulus Sarjana Kedokteran UGM, ini Ceritanya

Farras Ulinnuha. Foto: Dok UGM--

YOGYAKARTA, oganilir.co - Prestasi yang  diraih Farras Ulinnuha sangat membanggakan kedua orang tuanya. Betapa tidak, di usianya yang baru 19 tahun, telah  lulus S1 Kedokteran atau bergelar sarjana kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Usia 19 tahun, biasanya mahasiswa seusianya baru menginjak semester 2 atau 3. Namun Farras telah menyelesaikan pendidikan S1-nya. 

Farras ikut diwisuda bersama para wisudawan pada wisuda program sarjana dan sarjana terapan UGM, Kamis (27/11/2025) lalu. Farras Ulinnuha, gadis asal Lampung ini memilih Program Studi Kedokteran kelas International Undergraduate Program (IUP) angkatan 2021.

Ia resmi menyandang gelar wisudawan termuda yang berhasil lulus di usia 19 tahun 8 bulan 17 hari. Padahal usia rata-rata 1.729 lulusan Program Sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari.

BACA JUGA:FE Unsri Dorong Ekonomi Hijau Lewat UMKM Berbasis Limbah Rumah Tangga

Dia menceritakan bahwa sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, sudah mengenyam bangku sekolah lebih cepat dari teman-teman seusianya. Ia mengaku sempat mengikuti ujian nasional untuk masuk SMP saat ia masih kelas 5 SD bersama kakak kelasnya, kesempatan yang ketika itu masih diperbolehkan.

“Saya masuk SD masuk umur 4,5 tahun, berlanjut ke SMP 3 tahun, dan kemudian saat SMA saya hanya menyelesaikan 2 tahun,” tuturnya dilansir dari laman UGM pada Jumat (5/12/2025).

Masuk UGM usia 16 tahun

Memasuki jenjang perkuliahan di usia 16 tahun bukan hal yang mudah. Farras mengaku harus beradaptasi dengan lingkungan baru, budaya belajar yang berbeda, serta dinamika pertemanan dengan mahasiswa yang mayoritas lebih tua.

BACA JUGA:Goes to Campus, 84 Siswa SMA IT Bina Ilmi Palembang Kunjungi Unsri

Meski begitu, ia merasa beruntung karena lingkungan kedokteran UGM cukup inklusif dan membuatnya cepat menyesuaikan diri.

“Di awal kuliah, penyesuaian berjalan tidak selalu mulus, tetapi perlahan saya menemukan ritme yang tepat,” kenangnya.

Ketertarikannya pada dunia kedokteran tumbuh sejak kecil. Ia kerap menemani ibunya bekerja di rumah sakit dan membantu di klinik keluarga, membuatnya familiar dengan dunia medis. Ia berharap bisa melanjutkan profesi sebagai dokter dan kembali pulang ke Lampung untuk membantu masyarakat di sana.

“Jadi dari dulu saya sudah familiar dengan dunia kedokteran. Saat tahu UGM, saya pikir saya bisa belajar disana dan ingin jadi dokter agar tingkat layanan kesehatan di Indonesia bisa lebih merata,” katanya.

BACA JUGA:FE Unsri Resmi Buka MIICEMA-The 9th SEABC

Sumber: