UGM Balas Sindiran Luhut, Ungkap Banyak Penelitian, Salah Satunya Bawang Putih
Kampus UGM. --
SLEMAN, oganilir.co - Sindiran yang dilontarkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, langsung direspons Universitas Gadjah Mada (UGM). Luhut menyindir agar kampus tidak hanya meributkan soal ijazah dan meminta melakukan studi soal bawang putih.
Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, menyatakan bahwa bahwa respons tersebut berdasarkan informasi dan diskusi dengan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerjasama (PPUKS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., dan Direktur Penelitian UGM Prof Dr Mirwan Ushada, S.T.P., M.App.Life.Sc.
"Dapat disimpulkan dengan cukup kuat bahwa UGM sudah dan sedang melakukan berbagai penelitian terkait bawang putih. Termasuk yang berkaitan langsung dengan produktivitas, adaptasi lingkungan, dan ketahanan terhadap perubahan kondisi iklim, terutama iklim mikro (mikroklimat)," kata Made Andi seperti dilansir detik.com, Selasa 16 Desember 2025.
BACA JUGA:Usia Baru 19 Tahun, Farras Lulus Sarjana Kedokteran UGM, ini Ceritanya
Dia menyampaikan dari katalog data penelitian pertanian UGM tahun 2022 hingga 2024 terdapat total 2.985 penelitian dengan topik pertanian. Baik meneliti produk, mesin, maupun mengembangkan sistem pertanian modern untuk menghasilkan bibit unggul. Komoditas yang diteliti termasuk bawang putih.
Berdasarkan data yang diberikan Made Andi, salah satu riset terkait bawang putih dilakukan oleh Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc. dari Fakultas Pertanian. Judulnya 'Optimasi Mikro Klimat Teknologi Budidaya Bawang Putih Dataran Rendah Guna Memperbaiki Kuantitas dan Kualitas Umbi'. Penelitian ini berfokus pada rekayasa lingkungan agar bawang putih varietas Lumbu Putih dapat beradaptasi dan tumbuh optimal di dataran medium hingga rendah.
UGM, lanjut Made Andi, juga menjawab Luhut soal perlunya bibit bawang putih yang mampu tumbuh di berbagai kondisi iklim. UGM memaparkan bahwa riset mereka telah menyentuh aspek rekayasa mikroklimat (iklim mikro) dan pengembangan kultivar unggul.
BACA JUGA:Roy Suryo cs tak Ditahan usai Diperiksa Dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi, ini Kata Polda Metro Jaya
"Terkait bibit, UGM sudah melakukan penelitian dasar dan terapan yang sangat relevan untuk menghasilkan bawang putih yang lebih produktif dan lebih adaptif terhadap perubahan iklim, terutama melalui pendekatan kultivar dan rekayasa mikroklimat," pungkasnya.
Dilansir detikJateng, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, melontarkan sindiran kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) agar tidak hanya meributkan soal ijazah. Luhut meminta UGM melakukan studi mengenai tempat yang bisa ditanami bawang putih.
"Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, misalnya, studi tanah-tanah ketinggian seribu meter yang cocok untuk bibit bawang putih. UGM, jangan soal ijazah melulu aja yang diributin. Kalian bikin studi dong, di mana nih di Jawa Tengah ini tempat kita bisa menanam bawang putih," kata Luhut dalam Solo Investment Forum, Jumat (12/12).
BACA JUGA:Unsri Tambah 2 Guru Besar, ini Latar Belakangnya
Menurutnya, saat ini Indonesia membutuhkan bibit bawang putih yang tidak hanya produktif, tapi juga tahan terhadap perubahan iklim. Ia pun mendorong perguruan tinggi untuk melakukan penelitian.
"Bicara bawang putih, kita harus berbicara kualitas dari bibit-bibit yang kita punya. Tidak hanya jumlah, tapi kualitas dan adaptable terhadap perubahan iklim. Di Jogja apa di Jawa Tengah bisa Pak Gubernur," ungkapnya seraya menunjuk kepada Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi.
Sumber:

