Mulai Terbuka, Indentitas Mayat Perempuan di Dalam Tas, Sudah Ada Warga yang Melapor Kehilangan

Mulai Terbuka, Indentitas Mayat Perempuan di Dalam Tas, Sudah Ada Warga yang Melapor Kehilangan

Jasad wanita di dalam tas diperkirakan sudah dibunuh lima hari, mayat lebih dulu dibungkus karung. foto: dokumen/jpg/oganilir.co.--

BACA JUGA:Belum Sempat Beraksi, Teroris KKB Bawa Senjata Sambil Mengendap Meregang Nyawa, Tewas Ditembak Sniper

Korban berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan oleh warga ketika melintasi perkebunan di Desa Kepuk pada Jumat, 28 Oktober 2022 sekitar pukul 11.00 WIB.

Hal ini merupakan indikasi perempuan tersebut merupakan korban pembunuhan.

Meski demikian, Iptu Slamet menyatakan perlu penyelidikan mendalam lebih lanjut terkait kasus yang ada.

Penyelidikan sangat dibutuhkan, apalagi identitas korban juga belum diketahui.

BACA JUGA:Belum Sempat Beraksi, Teroris KKB Bawa Senjata Sambil Mengendap Meregang Nyawa, Tewas Ditembak Sniper

Adapun ciri-ciri korban mengenakan celana panjang berwarna hitam dan kaus berwarna kuning.

Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah RA Kartini Jepara. 

Dibuang ke Got di Sawah Besar

Sebelumnya juga terjadi pembunuhan di Jakarta,  kasusnya berangkat dari penyelidikan penemuan mayat perempuan yang terbungkus bed cover di sebuah got di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Oktober 2022, polisi kemudian berhasil mengidentifikasi mayat tersebut.

BACA JUGA:Kabar Duka dari Tantri Kotak, Ayahanda Tercinta Meninggal Dunia: 'Memohon Doa dan Maaf'

Jersy Sutanto dibunuh pada Selasa, 11 Oktober 2022 dan mayatnya ditemukan pada Jumat, 14 Oktober 2022 di saluran got di Gunung Sahari.

Sementara dari keterangan tersangka lainnya yaitu Tomi alias Icak.

Pada Kamis 13 Oktober 2022 sekitar pukul 03.00 WIB, Tomi dihubungi oleh Hendrik dan diminta datang ke Unit Apartemen The Mansion Bougenville Tower Emerald Lantai 31.

Saat tiba di kamar apartemen ini, Tomi mencium bau busuk dan melihat mayat seorang wanita di atas kasur dengan muka tertutup handuk.

Sumber: antara/jpnn