Diterpa Banjir Bandang, Jembatan Muratara Putus

Diterpa Banjir Bandang, Jembatan Muratara Putus

Jembatan Muratara putus--

Diterpa Banjir Bandang, Jembatan Muratara Putus

MURATARA, oganilir.co - Banjir pasang menjelang tahun baru 2023-2024, di wilayah Kabupaten Muratara, terus meningkat.

Banjir ini dipengaruhi intensitas curah hujan yang meningkat di wilayah huluan sungai dan meluapnya aliran sungai Rawas maupun sungai Musi.

Menjelang pergantian tahun, masyarakat di Kabupaten Muratara diintai bencana banjir pasang aliran sungai. Banjir ini disinyalir lebih berbahaya ketimbang banjir bandang, menginggat volume aliran sungai meluap lebihi kapasitas hingga menggenangi permukiman warga.

Riyadi warga kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, saat dibincangi Sabtu 30 Desember 2023 sekitar pukul 17.00 WIB, menuturkan. Volume air sungai Rupit terus alami peningkatan sejak pukul 14.00 WIB. 

BACA JUGA:Palembang Diguyur Hujan, Jl Kol H Barlian Mulai Terendam

Meski wilayah Kabupaten Muratara, tidak di dapati curah hujan sejak pagi. Namun hujan dengan itensitas deras terhadi di wilayah huluan sungai seperti di wilayah bukit barisan atau wilayah Hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang berbatasan wilayah Provinsi Sumsel dan Provinsi Begkulu.

"Sekarang sungai Rupit meluap, jalan jalan permukiman mulai kebanjiran. Informasinya jembatan di Batu gajah sudah putus karena terseret arus sungai," katanya.

Pihaknya mengaku, berdasarkan pengalaman sebelumnya. Banjir luapan sungai dengan kapasitas melebihi prediksi pernah terjadi di wilayah Kabupaten Muratara di 2016 lalu.

Banjir merendam 6 wilayah Kecamatan dan puluhan desa, setidaknya terdata 20 ribu jiwa warga saat itu terisolir dan belasan jembatan gantung sebagai penghubung permukiman warga pututus.

BACA JUGA:Ogan Ilir dan 13 Wilayah Sumsel Diperkirakan Bakal Hujan Hari ini

"Tahun ini becaknyo bakal ngulang lagi banjir besak. Karena kemarau kemarin panjang, bakal banyak rumah terendam," ujarnya.

Sementara itu, Muhfida warga Desa Batu Gajah membenarkan jika jembatan gantung sebagai penghubung utama di desa mereka saat ini putus akibat terseret arus. "Banyak sampah kayu nyangkut, jembatan putus," timpalnya.

Dilain tempat, Kepala BPBD Muratara H Zaenal Arifin maupun kabid pengendalian Bencana Mahatir, hingga saat ini belum memberikan konfirmasi terkait insident banjir di wilayah Muratara tersebut.

Sumber: