Iran Serang Markas Spionase Israel di Iraq, Baghdad Tarik Dubes

Iran Serang Markas Spionase Israel di Iraq, Baghdad Tarik Dubes

Sebuah bangunan di Kota Erbil, Iraq hancur terkena serangan rudal Iran. foto: AFP--

"Rudal tersebut menghancurkan salah satu markas utama agen mata-mata Israel Mossad di wilayah Kurdistan Iraq yang telah digunakan untuk mengembangkan operasi spionase dan merencanakan aksi terorisme," bunyi pernyataan IRGC.

Tidak dijelaskan mengapa serangan pembalasan dilakukan terhadap ISIS di Syria dan bukan di Afghanistan. Namun, jaringan media Al Mayadeen yang berafiliasi dengan rezim Iran mengatakan bahwa serangan IRGC itu menargetkan pusat pelatihan di Syria, tempat pasukan ISIS Afghanistan dilatih.

BACA JUGA:Hamas Tegaskan tak Ada Pembebasan Sandera Tanpa Syarat

Kantor berita resmi Iran IRNA mengatakan bahwa serangan di Syria adalah peluncuran rudal terpanjang oleh Iran dengan jangkauan 1.200 kilometer yang dapat diartikan sebagai pesan langsung ke Israel. Iran telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai inti kebijakan luar negerinya sejak revolusi Islam pada 1979.

"Iran terus secara proaktif dan dinamis mendukung kampanye anti-Israel," ujar Tohid Asadi, profesor di Universitas Teheran. Meski begitu, menurut Asadi, Iran sadar bahwa intervensi langsung apa pun akan berisiko menyeret kawasan ini ke dalam konfrontasi habis-habisan. ’’Ini adalah skenario yang paling tidak disukai Iran,” tambahnya.

Di pihak lain, AS mengecam serangan rudal balistik Iran tersebut. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan, serangan Iran tersebut merusak stabilitas Iraq. ’’Kami menentang serangan rudal Iran yang sembrono. AS mendukung upaya pemerintah Iraq dan Pemerintah Daerah Kurdistan untuk memenuhi aspirasi rakyat Iraq,’’ ujarnya.

BACA JUGA:3 Negara ini Bakal Diancam Israel Jika Ikut Campur Tangan Perang Melawan Hamas

Perdana Menteri Kurdi Iraq Masrour Barzani menuduh Iran membunuh warga sipil tak berdosa dalam serangannya di ibu kota wilayah semiotonom Kurdistan. Berbicara di sela Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos setelah serangan itu, Barzani mengatakan tuduhan Iran tidak berdasar dan menambahkan bahwa sekarang bukan waktunya bagi pasukan AS untuk menarik diri dari negara tersebut.

Israel, di pihak lain, masih bungkam. Mereka tidak mengiyakan ataupun menampik tudingan Iran bahwa yang diserang adalah markas mata-mata Israel alias Mossad di Iraq.

Serangan Iran terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sejak perang di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas yang didukung Iran pada 7 Oktober tahun lalu. 

Sumber: