Miris, Warga Gaza Terpaksa Makan Pakan Ternak Akibat Blokade Bantuan Israel

Miris, Warga Gaza Terpaksa Makan Pakan Ternak Akibat Blokade Bantuan Israel

Warga Gaza harus antre untuk mendapatkan makanan. foto: reuters/ibraheem abu mustafa--

Miris, Warga Gaza Terpaksa Makan Pakan Ternak Akibat Blokade Bantuan Israel

GAZA, oganilir.co - Invasi Israel ke Palestina, benar-benar membuat warga Gaza harus menderita kelaparan. Mirisnya, warga yang tinggal di Gaza harus memakan pakan ternak untuk bertahan hidup. Ini karena bahan makanan sudah habis. Kelangkaan bahan pangan dipicu blokade Israel terhadap bantuan ke Gaza.

Salah satu warga Gaza, Abu Qusay Abu Nasser (44) menceritakan dirinya dan keluarganya menderita kelaparan hebat karena kekurangan makanan di rumah mereka di Gaza utara. Dia mengatakan anak-anaknya kadang sampai menjerit-jerit saat terbangun dari tidur akibat kelaparan.

Abu Nasser menyatakan bahwa dirinya tak bisa menemukan solusi cepat untuk memberi makan anak-anaknya di tengah perang yang terus terjadi dan blokade Israel yang menyebabkan bahan makanan sulit ditemukan. Dia mengaku hanya menemukan sedikit bahan yang biasanya diolah menjadi pakan ternak di Gaza saat mencari bahan pangan di pasar kecil di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

BACA JUGA:Mahkamah Internasional Keluarkan Putusan Sementara Sidang Genosida Israel, Hamas Mengapresiasi

Sayuran yang dijajakan di sana tampak berjamur. Dia akhirnya cuma mendapat jagung kering dan selai yang dianggap sebagai pakan ternak di Gaza.

Abu Nasser mengaku ingin menyiapkan roti dari bahan-bahan itu. Salah satu pedagang juga sempat meletakkan sekantong kentang yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Abu Nasser dan orang-orang yang lewat pun bergegas menghampirinya, berharap bisa membeli sesuatu yang bisa mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

"Sejak pagi, saya keluar mencari makanan, jagung, dan selai untuk memberi makan anak-anak saya yang kelaparan," kata Abu Nasser.

"Sejak kemarin, saya baru makan satu kurma, dan anak-anak menangis kelaparan. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya pergi ke pasar Jabalia, namun saya hanya menemukan jagung kering yang dimaksudkan sebagai pakan ternak untuk membuat roti," sambungnya.

BACA JUGA:Israel Buka Pintu Negosiasi, ini Sikap Hamas

Abu Nasser mengatakan jeda pertempuran selama seminggu pada akhir tahun lalu tak memberi perubahan apapun bagi warga di Gaza utara. Dia mengatakan bantuan yang datang tidak dapat memenuhi kebutuhan warga di sana.

Abu Nasser mengatakan dia sempat terpaksa mengonsumsi Khubbayza (malva) sejenis tanaman hijau liar. Namun, katanya, tanaman tersebut tidak tersedia lagi karena banyaknya orang yang berebut bahan pangan.

"Apakah pendudukan Israel menghukum kami dengan tidak menyediakan makanan dan minuman? Apakah karena kami belum semua mengungsi ke Jalur Gaza bagian selatan?" ujarnya. Dia berharap negara-negara Arab dan muslim segera mengirim bantuan bagi warga Gaza.

Wanita Palestina yang mengungsi di Jabalia, Rawiya Rizq, mengatakan tak ada apapun yang bisa dimakan. Dia mengatakan warga di sana hidup dalam kelaparan.

Sumber: