Pedagang Ungkap Harga Beras Bervariasi

Pedagang Ungkap Harga Beras Bervariasi

Ilustrasi. foto: zulkarnain/SEG--

Pedagang Ungkap Harga Beras Bervariasi

LUBUKLINGGAU, oganilir.co - Beras menjadi pakan utama masyarakat. Namun untuk harga beras di kota Lubuklinggau didapati tiga versi harga berbeda.

Hal ini diungkap oleh Yayan, salah satu pedagang asal kota Lubuklinggau. Dia mengaku, varian harga itu ditujukan pedagang untuk mendapatkan keuntungan lebih. aat ini harga beras yang beredar di Kota Lubuklinggau cukup beragam, mulai dari harga Rp14.500/Kg, Rp15.000/kg dan Rp16.000/Kg. Semua harga beras mereka peroleh dari petani, paling tinggi dengan harga Rp12.000/kg hingga Rp13.000/kg.

"Untuk pedagang, kami itu mesti untung minimal Rp1000/kg dari tiap penjualan. Tapi untuk keuntungan maksimal paling dapat Rp3.000/kg. Tapi rata rata pedagang beras target untung Rp2000/kg," kata Yayan, Jumat 15 Maret 2024.

BACA JUGA:Kabupaten Banyuasin Surplus Beras

Untuk menargetkan pembeli di lapangan dengan harga tertentu, mau tidak mau para pedagang membagi sistem penjualan menjadi tiga hingga empat bagian.

"Walau produknya satu jenis, harga bisa sampai tiga hingga empat varian. Rata-rata pembeli itu tidak mau barang murah dan merasa rugi beli barang mahal," ujarnya.

Jadi pedagang memang menyediakan sejumlah varian harga untuk menargetkan keuntungan tertentu. Dia mencontohkan, jika menargetkan harga penjualan beras Rp15 ribu/kg. Paling tidak mereka harus menambahkan varian harga lainnya, seperti Rp14.500/kg, Rp15.000/kg, dan Rp16.000/jg.

"Rato-rato yang beli itu, lebih condong yang hargo Rp15.000/kg. Padahal tetap jenis barangnyo beras," tegasnya.

Sementara itu, Julianto, petani beras asal Musi Rawas mengatakan, memang saat ini harga beras cukup mahal di tingkat petani. Itu karena adanya peningkatan harga produksi, mulai dari kenaikan BBM, kenaikan pajak, PLN, gas, pajak kendaraan, harga pupuk, dan lain lain.

BACA JUGA:Operasi Pasar, Beras 2 Ton dan Minyak Goreng 400 Liter Ludes Terjual Murah

"Bagi petani, harga beras Rp13 ribu/kg itu masih terlalu murah, kami inginya harga beras Rp25 ribu/kg, biar semua petani itu sejahtera," timpalnya.

Dia mengatakan, ketidakramahan petani ini dipicu oleh beragam faktor. Mulai dari kesulitan mendapatkan pasokan produksi pertanian, kenaikan beragam beban biaya hidup, hingga tidak mendukungnya pemerintah terhadap petani lokal.

Merespons masalah ini, Badan Logistik (Bulog) MusibRawas-Lubuklinggau-Muratara (MLM) menyiapkan skema atasi lonjakan harga terutama jelang Ramadan.

Sumber: