Sekda Ogan Ilir dan Kasat Intelkam Tinjau Stok dan Harga Beras di Pabrik PT. Buyung Putra Pangan

Sekda Ogan Ilir dan Kasat Intelkam Tinjau Stok dan Harga Beras di Pabrik PT. Buyung Putra Pangan

Cek ketersediaan beras kegudang PT Buyung --

OGANILIR.CO – Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir bersama Polres Ogan Ilir dan sejumlah instansi terkait melakukan pemantauan langsung ke Pabrik PT. Buyung Putra Pangan di Desa Harapan, Kecamatan Pemulutan, guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok beras di tengah kekhawatiran masyarakat akan naiknya harga dan beredarnya isu beras oplosan.

Kegiatan  ini di pimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Ogan Ilir H Muhsin Abdullah bersama jajarannya. 

Sedangkan dari  Polres Ogan Ilir di pimpin  Kasat  Intelkam AKP Hendry Antonius dan jajarannya .Pemantauan yang dilaksanakan berlangsung Senin pagi pukul 10.00 WIB 

BACA JUGA:Miris, Penonton Tewas Diserang Ayam Sabungan di Arena Judi Tajen

Berdasarkan hasil pengecekan, diketahui bahwa stok beras di gudang PT. Buyung Putra Pangan mencapai sebanyak 20.000 ton, yang bersumber dari daerah Banyuasin, Belitang OKU Timur, dan Pemulutan sendiri. 

Perusahaan memproduksi empat jenis beras, yaitu Topi Koki, Belida, BPS (kategori premium), dan Arjuna (kategori medium), dengan harga jual masing-masing:

Beras premium (Topi Koki, Belida, BPS): Rp146.000 per 10 kg

BACA JUGA:Pemkab Muba Siap Tingkatkan SDM Koperasi Untuk Wujudkan Tumbuh Kembangnya di Perekonomian

Beras medium (Arjuna): Rp116.000 per 10 kg

Harga beli gabah dari petani sendiri berada di kisaran Rp7.000 per kilogram.

Mesin penggilingan, pengemasan, serta standar mutu beras dinyatakan telah memenuhi syarat sesuai regulasi Kementerian Pertanian dan Bulog, termasuk batas kadar air dan mutu patahan beras.

Usai pengecekan, dilakukan wawancara oleh media PAL TV kepada Sekda Ogan Ilir dan Kapolsek Pemulutan Iptu Nugrah Angga, SH.

BACA JUGA:Ikuti Apel Siaga Karhutla di Griya Agung, Wabup Rohman : Muba Komitmen Cegah Karhutlah

Kasat Intelkam Polres Ogan Ilir, AKP Hendry Antonius, SH, dalam laporannya menyampaikan bahwa untuk saat ini produksi dan distribusi beras masih tergolong aman dan stabil. Namun, potensi gejolak harga tetap diantisipasi, terutama pasca adanya temuan beras oplosan secara nasional yang dapat mempengaruhi psikologis pasar dan kepercayaan konsumen.

Sumber:

Berita Terkait