1.200 Petenis Meja Ikuti Open Tournament Specta Jateng 2024
Pembukaan Specta Jateng di GOR Jatidiri, Kamis 16 Mei 2024. foto: istimewa--
1.200 Petenis Meja Ikuti Open Tournament Specta Jateng 2024
SEMARANG, oganilir.co - Sebanyak 1.200 petenis meja dari seluruh Indonesia dan luar negeri mengikuti Open Tournament Specta Jateng 2024 yang digelar di GOR Jatidiri, Kota Semarang, 16-19 Mei 2024. Pembukaan dilakukan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan bahwa Specta Jateng 2024 merupakan event tahunan yang mempertandingkan 16 cabang olahraga. Salah satunya tenis meja. Khusus tenis meja, turnamen diikuti oleh seluruh petenis meja dari seluruh Indonesia dan tiga negara. Yakni Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Specta Jateng 2024 dilaksanakan sebagai ajang pemanasan untuk mengikuti PON XXI Aceh-Sumut September mendatang.
"Kalau boleh dikatakan ini sebagai ajang uji coba atlet-atlet Jateng yang akan berlaga di PON Aceh-Sumut 2024," kata Nana Sudjana.
BACA JUGA:10 Petenis Meja Putri Ikut Seleknas Pelatnas PB PTMSI
Dia menambahkan bahwa Specta Jateng 2024 ini selain merupakan kegiatan olahraga, juga ada unsur promosi wisata Jateng untuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Cabor tenis meja diikuti tiga negara, tentu atlet-atlet tenis meja dari luar negeri akan mengunjungi destinasi wisata di Jawa Tengah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PTMSI Peter Layardi Lay menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang sudah melaksanakan Specta Jateng 2024, dimana salah satu cabor yang dipertandingkan adalah tenis meja. Cabor tenis meja diikuti oleh petenis meja dari dalam dan luar negeri.
"Ada peserta dari Malaysia, Filipina, dam Vietnam," kata Peter Layardi.
BACA JUGA:Huliatul Juara Tenis Meja The Spirit of David Jacobs Open Tournament
Khusus cabor tenis meja, lanjut Peter, diikuti oleh 1.200 peserta yang akan bertanding dalam 10 nomor. Mulai dari U-10 hingga dewasa. "Anak-anak Pelatnas U-15 jangka panjang PB PTMSI kita ikutkan di nomor U-15 dan U-18," tukas Peter Layardi.
Sumber: