Sudah 5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Dilarikan ke Rumah Sakit, Namun Aksi Terus Berlanjut

Sudah 5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Dilarikan ke Rumah Sakit, Namun Aksi Terus Berlanjut

Suasana aksi mogok makan oleh warga Sumbawa Barat di Komnas HAM. foto: amanat--

Namun, masih bisa melanjutkan aksi dengan catatan akan dimonitor secara berkala.

 

Rudolf menjelaskan pihaknya melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan gula darah secara berkala. Untuk pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengecek tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh.

 

"Yang kami pantau dari buang air kecilnya ada yang kemarin terakhir, ada yang hari ini, pagi dini hari. Jadi, kami melihat sudah ada tanda-tanda dehidrasi," sambung Rudolf.

 

Ada juga salah satu massa aksi yang tidak sanggup berjalan dan harus diangkat ke mobil ambulans menggunakan ranjang.

 

Menurut Rudolf, kondisi tersebut disebabkan karena kurangnya asupan gula ke tubuh.

 

Sementara itu, Humas AMANAT Yudi Prayudi menekankan pihaknya masih menuntut Komnas HAM untuk memeriksa dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kepada korban.

 

Menurut Yudi, PT AMNT menerapkan sistem kerja yang tidak manusiawi, yakni kerja 8-2-2 alias kerja delapan minggu, istirahat dua minggu, dan sisanya karantina selama dua minggu.

 

"Pihak Komnas HAM sudah mengirimkan surat kepada pihak AMNT, tetapi belum ada balasan atau tanggapan. Kami juga berharap Komnas HAM menurunkan tim investigasi," tegas Yudi.

Sumber: