Tari Mapak Raje Ogan Ilir, Tradisi Penyambutan Raja dan Tamu Agung

Tari Mapak Raje Ogan Ilir, Tradisi Penyambutan Raja dan Tamu Agung

Tarian Mapak Raje yang diperakan oleh siswa SMAN 1 Indralaya Utara Ogan Ili dalam sebuah kegiatan--

"Seperti kata 'Mapak' yang dipakai di Kecamatan Indralaya khususnya di Sakatiga. Kemudian di Muara Kuang juga," jelas Kaswan.

Pada Tari Mapak Raje, penari utama membawa tepak sirih dan penari lainnya membawa mangkuk berisi bunga, ramuan untuk dikunyah tamu.

Kemudian disusul gerakan baris berbanjar ke depan dari para penari.


Tarian Mapak Raje Ogan Ilir --

BACA JUGA:SMA Negeri 21 Palembang Sukses Lestarikan Budaya Lewat Kesenian Dulmuluk, Peserta Siswa se-Sumatera Selatan

Gerakan ini diambil dari olahraga tradisional di Ogan Ilir yakni lomba bidar di sungai.

Properti yang dibawa penari adalah perhiasan kuningan hasil kerajinan masyarakat Tanjung Batu.

"Dalam mangkuk kuningan ada bunga untuk ditabur. Di samping agar harum, juga menceritakan kerajinan merangkai bunga untuk marhabah dari Desa Lubuk Sakti di Kecamatan Indralaya," papar Kaswan.

Songket yang dipakai para penari Mapak Raje berjumlah 12 orang itu adalah hasil kerajinan enam kecamatan tersebut.

BACA JUGA:HISKI Komisariat Sumsel Meriahkan Panggung Hotel Swarna Dwipa Palembang dengan Pertunjukan Kesenian Dulmuluk

Kemudian tanjak warna kuning yang dipakai di kepala penari merupakan kerajinan masyarakat Tanjung Batu.

"Penarinya 12 orang. Ada dua orang pegang tombak dan satu orang pegang payung yang tujuannya untuk mengawal penari utama," jelas Kaswan.

Lebih lanjut dijelaskannya, aransemen musik Tari Mapak Raje dirancang oleh seorang bernama Subhi alias Iik, Owner Orgen Tunggal (OT) Mahkota dan Anugerah.

BACA JUGA:Dukung Timnas U-23 Lawan Uzbekistan, Pemkab OKI Nobar di Halaman Gedung Kesenian Kayuagung

Sementara pencipta tarian tersebut adalah Nasrullah yang juga aktif sebagai pengurus Dewan Kesenian Ogan Ilir.

Sumber: