Kapal FC ARK Shiloh Berbendera Indonesia Karam di Perairan Sungsang Banyuasin Saat Sandar di MV. STL MIRACLE
Kondisi kapal fc Ark Shiloh saat tenggelam di perairan Sungsang Banyuasin saat sandar di mv. stl miracle. tangkapan layar/fb seamen pande--
Dalam perkembangan selanjutnya, perdagangan global yang semakin meningkat dan meluas, telah mendorong tumbuhnya aktivitas pelayaran secara masif, rantai distribusi semakin luas dan kompleks.
Transhipment kemudian berkembang menjadi strategi untuk mencapai efisiensi dan memperluas cakupan layanan. Pada tahun 2012 volume kargo (peti kemas) transhipment mencapai 28% dari seluruh arus peti kemas dunia, meningkat dua kali lipat dibanding 20 tahun yang lalu.
Asaf Ashar, seorang pakar logistik dan transportasi asal Amerika Serikat, menyebutkan bahwa transhipment adalah revolusi ketiga dari pelayaran kontainer.
Kelanjutan dari containerization dan intermodalsm sebagai revolusi yang pertama dan kedua. Asaf memperkenalkan revolusi ke-4 yang diberi nama Global Grid sebagai masa depan dunia pelayaran kontainer.
Tipologi dan Level Transhipment
Transhipment Hub adalah sebuah tempat (dalam hal ini pelabuhan) yang menjadi pusat kegiatan transhipment. Transhipment hub dan transhipment port memiliki pengertian yang sama.
Posisi geografis menjadi aspek utama dalam menetapkan lokasi transhipment hub. Dari peta pelayaran dunia yang ada saat ini (gambar 1), terlihat bahwa transhipment hub berada di persimpangan rute pelayaran, dan berada dekat choke point (selat atau kanal/terusan) internasional di sepanjang rute utama pelayaran dunia: panama, selat Malaka, Giblatar dan terusan Suez.
Transhipment hub memiliki simpangan maritim (jarak dari jalur pelayaran utama yang kecil dan menjadi pertemuan antara jalur pelayaran utara-selatan dan timur-barat.
Arus kargo (total) yang melewati suatu pelabuhan terdiri atas “gateway cargo” dan “transhipment cargo”. Gateway cargo adalah kargo yang terkait dengan hinterland pelabuhan yang bersangkutan. Level transhipment pelabuhan berbanding lurus dengan frekuensi aktivitas transhipment dalam jangka waktu tertentu. Atau perbandingan antara volume arus transhipment cargo dibanding total volume arus kargo di pelabuhan tersebut.
Pelabuhan dengan level transhipment rendah (kurang dari 25%), menandakan transhipment bukan merupakan aktivitas utama. Sebaliknya, pelabuhan yang memiliki level transhipment di atas 75% dapat dianggap sebagai pelabuhan transhipment. Pada level transhipment mencapai di atas 80%, sebuah pelabuhan dapat disebut sebagai
Berdasarkan tipologinya, transhipment terdiri atas tiga jenis , yaitu Hub and Spoke; Intersection, dan Relay. (Gambar 3). Model Hub and Spoke merupakan model yang paling dominan ditemui, populasinya hingga 85% .
Kebutuhan akan transhipment telah menumbuhkan jasa transhipment di sektor kepelabuhanan. Beberapa pelabuhan sudah kita kenal sebagai transhipment hub.
Sumber: