Kate Middleton Nyatakan Remisi Kanker, ini Fakta Perjalanan Penyakit Istri Pangeran William

Kate Middleton Nyatakan Remisi Kanker, ini Fakta Perjalanan Penyakit Istri Pangeran William

Kate Middleton. --

Kemoterapi pencegahan (juga dikenal sebagai adjuvan) mengikuti intervensi awal apa pun, seperti operasi, untuk mencegah kanker kembali. Uji klinis telah menemukan bahwa kemoterapi dapat mengurangi risiko kanker kambuh.

Kate tidak menyebutkan jenis kanker yang dideritanya.

BACA JUGA:Pria di Solo Mengidap Kanker Lidah, ini Gejalanya

Diagnosis tersebut muncul setelah Kate menjalani operasi perut besar pada bulan Januari. "Saat itu, kondisi saya dianggap nonkanker," katanya dalam video tersebut. "Operasinya berhasil. Namun, tes setelah operasi menemukan adanya kanker."

Juni 2024

Pada tanggal 14 Juni, Kate merilis pernyataan pertamanya tentang pengobatan kankernya sejak mengungkapkan diagnosisnya pada bulan Maret. Dia berbagi bahwa dia "belum sepenuhnya pulih" dengan pengobatannya dan bahwa dia masih harus menjalani "beberapa bulan lagi" kemoterapi.

September 2024

Kate membagikan kabar terbaru yang penting dalam perjalanan kankernya pada bulan September 2024, mengungkapkan dalam video berdurasi tiga menit bahwa dia merasa lega setelah menyelesaikan pengobatan kemoterapinya.

BACA JUGA:5 Manfaat Cempedak untuk Kesehatan, Mencegah Kanker

Ia mengatakan fokusnya sekarang adalah untuk tetap bebas kanker. Meskipun telah menyelesaikan kemoterapi, jalannya menuju pemulihan masih panjang.

Januari 2025

Kate mengumumkan bahwa ia telah pulih dari kanker. Dalam sebuah unggahan Instagram yang merayakan peran barunya sebagai pelindung bersama The Royal Marsden NHS Foundation Trust dengan Pangeran William pada 14 Januari, sang putri membagikan kabar terbaru tentang kesehatannya.

Selama kunjungannya ke fasilitas medis tersebut, Kate membuka diri tentang pengalaman kemoterapinya dengan pasien kanker.

BACA JUGA:Pria Los Angeles ini Mengidap Kanker Kolorektal, ini Gejalanya

"Anda mengira pengobatannya sudah selesai, dan Anda bisa melanjutkan dan kembali normal, tapi itu masih merupakan tantangan nyata. Kata-kata itu hilang sama sekali," katanya kepada seorang wanita, menurut BBC.

Sumber: