China Tolak Pemindahan Warga Gaza oleh AS
![China Tolak Pemindahan Warga Gaza oleh AS](https://oganilir.disway.id/upload/6f0aec11d913a8932a2a4e7d3cc99969.jpg)
Warga Gaza kembali ke kampung halamannyya pascagencatan senjata. foto: Reuters--
BEIJING, oganilir.co - Wacana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memindahkan warga Gaza kembali mendapat tentangan dari China. Bahkan Beijing menegaskan bahwa Jalur Gaza merupakan milik rakyat Palestina.
Penegasan itu, seperti dilansir AFP, Rabu 12 Februari 2025, disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, ketika ditanya oleh wartawan dalam konferensi pers soal rencana kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara lainnya.
"Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina," kata Guo dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu.
"Kami menentang pemindahan paksa warga Gaza," tegasnya merujuk pada posisi pemerintah China dalam persoalan ini.
BACA JUGA:Erdogan Tentang Rencana Pemindahan Warga Gaza
Trump mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial pekan lalu agar AS "mengambil alih" Gaza, dan bahkan mengusulkan "kepemilikan" atas Gaza. Dia membayangkan AS akan membangun kembali secara ekonomi wilayah yang hancur akibat perang itu.
Namun rencana Trump itu hanya dilakukan setelah merelokasi sebanyak 2,2 juta jiwa penduduk Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada rencana bagi mereka untuk kembali tinggal di sana.
Gagasan Trump itu langsung menuai penolakan dunia, termasuk pemerintah China yang pekan lalu menyatakan pihaknya menentang rencana pemindahan paksa terhadap warga Gaza.
Beijing juga mengharapkan semua pihak akan berpegang teguh pada gencatan senjata dan pemerintahan pascaperang sebagai peluang membawa masalah Palestina pada jalur penyelesaian politik yang benar berdasarkan solusi dua negara.
BACA JUGA:DMI Bangun 10 Masjid di Gaza, Target Selesai Sebelum Ramadan
Kecaman dan penolakan dunia itu seolah tak dipedulikan Trump, dengan baru-baru ini, dia menyebut Gaza sebagai lokasi "pengembangan real estate untuk masa depan", dan menegaskan warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali berdasarkan rencana pengambilalihan yang dilakukan AS. (detik.com/dri)
Sumber: