Sempat Ditangkap, Ketum PB PTMSI Akhirnya Dilepas

Sempat Ditangkap, Ketum PB PTMSI Akhirnya Dilepas

Peter Layardi bersama petenis meja Pelatnas U-15 di Kota Semarang, Jumat 14 Februari 2025. foto: istimewa--

JAKARTA, oganilir.co - Kendati kepengurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) sudah menjadi satu organisasi. Yakni PB PTMSI di bawah komando Peter Layardi Lay, namun upaya untuk menggulingkan pengusaha itu masih terus dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.

Buktinya, Ketua Umum PB PTMSI itu ditangkap jaksa pada Selasa 11 Februari 2025. Namun karena alasan penangkapan tidak sah, maka dirinya akhhirnya dibebaskan pada Selasa malam. 

Peter Layardi menuturkan bahwa dirinya sengaja ditangkap dan dicari-cari kesalahan oleh seorang oknum karena tidak senang dirinya bertemu dengan Presiden International Table Tennis Federation (ITTF) Petra Sorling di sela-sela Playcation International Table Tennis Championships League 2025 di Community Auditorium, Ahad (9/2) lalu.

BACA JUGA:Presiden ITTF Apresiasi Pembinaan Tenis Meja Indonesia

"Pulang dari Singaura, saya ditangkap jaksa intelijen Kejati Jakarta di restoran Mall Taman Anggrek," kata Peter Layardi saat dihubungi oganilir.co, Jumat 14 Februari 2025. 

Peter mengakui bahwa kasus yang disangkakan kepadanya itu saat Munas PTMSI di Solo pada 2012 lalu. Kasus tersebut tidak naik karena terjadi perdamaian. Namun anehnya setelah 13 tahun berjalan, kasus tersebut diangkat dan mau mengkriminalkan dirinya. 

"Karena kasus tersebut sudah kedaluwarsa dan adanya perdamaian, akhirnya saya dilepaskan pada Selasa malam. Saya tahu siapa aktor di belakang kasus kriminalisasi saya," ujar Peter.

Adanya pemberitaan bahwa dirinya ditangkap, jelas Peter, tidak ditanggapi pecinta dan komunitas tenis meja Tanah Air. Mereka menganggap kasus kriminalisasi yang dialaminya lucu karena sudah kedaluwarsa dan adanya perdamaian. "Ini kan lucu," imbuh Peter Layardi.

BACA JUGA:Olympian Tenis Meja Indonesia Juara di Singapura

Atas tindakan kriminalisasi yang dialaminya, terang Peter, dirinya tidak akan mengambil langkah hukum. Karena justru akan memperkeruh suasana. Yang penting dirinya bebas alias tidak ditahan. "Saat ini saya ada di Semarang membawa atlet (tenis meja) U-15 ikut kejuaraan di Semarang. Ini saya lagi sama anak-anak (atlet tenis meja)," tukasnya.

Dia mengungkapkan bahwa penangkapan yang dilakukan jaksa berawal dari telepon seseorang yang mengaku bernama Fery yang berperan sebagai event organizer untuk melaksanakan turnamen tenis meja di DPR/MPR RI. Karena itu dia sebagai Ketua Umum PB PTMSI bertemu dengan jaksa yang menyamar sebagai Fery. 

"Nah saat pertemuan di restoran Mall Taman Anggrek itulah saya ditangkap," pungkasnya.

Dia menegaskan bahwa dirinya menjadi Ketua Umum PB PTMSI tidak mengeluarkan APBN atau anggaran pemerintah. Apa yang dilakukannya semata-mata untuk memajukan tenis meja Indonesia.

"Kita mengeluarkan uang pribadi dalam melakukan pembinaan dan memajukan tenis meja Indonesia," tandasnya. 

Sumber: