Pengurus Panti Mantan Waria, Istri Lepas Jabatan Ketua RT, Suami Berobat Jalan, Mudah Panik Bukan Sakit Jiwa
Tersangka pelaku penganiaya anak panti saat diamankan anggota Polrestabes Palembang. foto: evan zumarli/sumeks/oganilir.co--
Di sisi kiri rumah yang jadi panti asuhan itu terdapat pemakaman keluarga dan warga sekitar.
Di seberang panti ada bedeng berdinding papan empat pintu.
Seorang ibu rumah tangga di sana mengatakan, Abi Dayat belum pulang sejak dibawa polisi, malam Minggu lalu.
Namun dia enggan bicara banyak. “Orang-orang di sini sebenarnya sudah tahu semuanya. Cuma memang kita tidak mau cari masalah,” ucapnya.
Jaka, warga di sana mengaku sudah sering mendengar suara ribut dari dalam panti asuhan itu.
Namun dia tidak berani menebak-nebak, apa yang terjadi di dalam.
“Anak-anak panti itu juga terkesan tertutup dan tidak banyak bicara,” jelasnya.
Dia baru tahu kalau keributan selama ini karena ada penganiayaan yang dilakukan pemilik panti.
Panti itu buka pagi hingga usai Isya. Dulunya ada 34 anak di sana. Sekarang tinggal 18 orang. 10 laki-lak dan 8 perempuan. Setelah itu tutup.
Mulyadi (56), ketua RT 48 yang baru sebulan menjabat juga tidak menyangka kalau perlakuan Abi Dayat terhadap anak-anak panti seperti itu.
Sumber: