Wajib Tahu, 7 Kesalahan ini Bikin Gagal Diet saat Puasa yang Membuat Berat Badan Naik

Wajib Tahu, 7 Kesalahan ini Bikin Gagal Diet saat Puasa yang Membuat Berat Badan Naik

--

oganilir.co - Kamu akan menjalani program diet saat puasa Ramadhan? Sebelum melakukannya, ketahui dulu tujuh kesalahan diet saat puasa agar tak bikin berat badan (BB) naik ya.
Selama bulan puasa, Kamu perlu mengubah pola makan dengan menyesuaikan waktu berbuka dan sahur. Selain itu, Kamu juga perlu menghitung kebutuhan kalori serta nutrisi yang dibutuhkan agar BB bisa turun dengan sehat selama berpuasa.
Kenapa menghitung kebutuhan kalori menjadi penting saat puasa?
Sumber kenaikan BB ini dipicu karena konsumsi makanan kaya lemak dan karbohidrat selama puasa serta jarangnya seseorang melakukan olahraga.

Nah, agar diet tidak berantakan hingga bikin BB naik, Kamu perlu menghindari beberapa hal selama bulan puasa. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!
Kesalahan diet saat puasa yang bisa bikin BB naik

Berikut telah Kami rangkum dari beberapa sumber, berikut 7 kesalahan diet saat puasa yang bisa bikin BB naik:

1. Tidak konsumsi cukup cairan

Mengonsumsi cairan dengan minum air putih sangat dianjurkan bagi siapa pun yang menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali Kamu yang sedang diet. Cairan dibutuhkan untuk menghindari dehidrasi dan mendukung keberhasilan program diet.

"Air atau cairan dapat menjadi bagian yang bermanfaat dalam upaya penurunan berat badan. Air 100 persen bebas kalori, dapat membakar lebih banyak kalori, dan bahkan dapat menekan nafsu makan bila dikonsumsi sebelum makan," kata ahli diet dan nutrisi Adrienne Seitz, MS, RD, LDN, dilansir Healthline.

Meski penelitian terhadap manfaat minum dan penurunan berat badan masih terbatas, paling tidak air dapat menghidrasi tubuh. Selama bulan Ramadhan, Kamu disarankan untuk minum sekitar 2 liter air atau sekitar 8 gelas, yang dapat dikonsumsi dari waktu berbuka puasa hingga sahur.

2. Jarang bergerak atau olahraga

Selama berpuasa, aktivitas fisik atau olahraga tetap perlu dilakukan ya. Jarang bergerak dapat memperberat metabolisme dan kerja tubuh dan membuat Kamu lemas seharian.

Sebaliknya, berolahraga selama bulan Ramadhan akan membantu melancarkan saluran pencernaan serta membakar ekstra kalori dari makanan setelah berbuka puasa. Kamu juga tak gampang sakit kalau rutin berolahraga setiap hari.

Coba lakukan olahraga ringan selama 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga. Hindari olahraga berat yang dapat menyebabkan dehidrasi, terutama saat sedang berpuasa.
3. Makan berlebihan di waktu berbuka

Hindari makan berlebihan di waktu berbuka puasa. Selain tak bagus untuk kesehatan, makan berlebihan juga menjadi salah satu kesalahan yang bisa mengganggu program diet karena kalori yang diasup tidak ditakar porsinya.

Setelah berbuka, minum air putih untuk melepas dahaga dan memenuhi kebutuhan cairan. Kemudian, Bunda dapat mengonsumsi camilan manis yang sehat, seperti kurma.

Nah, menu makan besar berbuka dapat disantap setelah salat Magrib. Penuhi asupan nutrisi dengan konsumsi karbohidrat kompleks secukupnya, serta makan protein dan sayur untuk mengembalikan tenaga. Untuk mengetahui anjuran kalori diet yang dibutuhkan selama waktu berbuka, Kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau pakar gizi.
4. Minum teh atau kopi saat sahur

Hindari minum teh atau kopi saat sahur ya. Kafein yang terkandung dalam teh dan kopi memiliki efek diuretik, yakni meningkatkan frekuensi buang air kecil. Kondisi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan dehidrasi.

Ahli diet bersertifikat di Tygerberg Academic Hospital, Cape Town, Afrika Selatan, Salaamah Solomon, menyarankan seseorang yang sedang diet mengonsumsi air dan cairan dengan vitamin, seperti jus buah segar. Minuman ini dapat menggantikan teh dan kopi, serta memiliki manfaat baik untuk kesehatan.

5. Konsumsi makanan tinggi gula

Konsumsi gula yang berlebihan, terutama minuman manis di waktu berbuka puasa juga berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Makanan dan minuman manis akan mengelabui tubuh untuk mematikan sistem pengendalian nafsu makan karena kalori cair tidak mengenyangkan seperti kalori dari makanan padat.

"Dampak dari asupan gula tambahan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, peradangan, kenaikan berat badan, diabetes, dan penyakit hati berlemak, yang semuanya terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke," kata kata profesor nutrisi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Frank Hu, dikutip dari laman Harvard Health Publishing.

6. Konsumsi makanan berlemak tinggi

Lemak memang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh. Tetapi, tidak semua lemak sehat. Misalnya lemak jenuh atau sering disebut lemak jahat.

Lemak jenuh yang bersumber dari makanan digoreng sebaiknya dihindari, seperti gorengan atau kentang goreng, yang digoreng dengan minyak kelapa, minyak sawit, dan mentega kakao. Makanan yang tinggi lemak seperti daging olahan juga dapat menyebabkan perut mulas, memperparah refluks asam dan peradangan, serta memiliki jumlah kalori yang sangat besar, sehingga dapat menaikkan berat badan selama bulan Ramadan.

Alih-alih mengonsumsi makanan tersebut, Kamu dapat mengganti lemak jenuh dengan lemak sehat yang bersumber dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat.

7. Konsumsi makanan tinggi garam

Hindari makanan asin atau konsumsi garam terlalu banyak di waktu sahur. Garam tak hanya dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi juga bisa membuat Kamu merasa sangat haus di siang hari.

Beberapa jenis makanan asin yang perlu dihindari seperti ikan asin, keju asin, keripik, asinan, dan acar. Bila ingin menambahkan rasa makanan, Kamu dapat menaburkan sedikit garam.

Demikian 7 kesalahan diet saat puasa yang malah bikin BB menjadi naik. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sumber: