Kejaksaan Spanyol Mendakwa Barcelona Melakukan Suap kepada Wasit, Terancam Tak Ikuti Liga Champions
![Kejaksaan Spanyol Mendakwa Barcelona Melakukan Suap kepada Wasit, Terancam Tak Ikuti Liga Champions](https://oganilir.disway.id/upload/45b73b72c6544e48e53827236e34b717.jpeg)
Bendera Barcelona FC. foto: ilustrasi/@barca --
BARCELONA, OGANILIR.CO - Kabar buruk sedang menimpa Barcelona. Kejaksaan Spanyol mendakwa Los Cules (julukan Barcelona) melakukan suap kepada wasit.
Barcelona dituding menyuap eks Wakil Presiden Komite Wasit Spanyol (CTA) periode 1994-2018, Jose Maria Enriquez Negreira. Blaugrana membayar Negreira sebesar 8,4 juta euro (sekitar Rp 138 miliar).
Rinciannya, 1,4 juta euro disetorkan ke perusahaan milik Negreira, DASNIL. Tujuh juta euro sisanya masuk ke rekening pribadi Negreira. Transaksi itu terjadi dalam kurun waktu 17 tahun, dari 2001 sampai 2018.
Kasus ini juga menyeret dua mantan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu (2014-2020) dan Sandro Rosell (2010-2014).
“FC Barcelona memperoleh dan mempertahankan perjanjian lisan yang sangat rahasia dengan Jose Maria Enriquez Negreira,” pernyataan pihak kejaksaan Spanyol.
“Dengan imbalan uang Enriquez Negreira melakukan tindakan untuk menguntungkan Barcelona melalui wasit,” imbuh pernyataan tersebut.
Barcelona sebelumnya tidak membantah bahwa mereka telah menyetor sejumlah uang kepada pihak Negreira. Namun, klub asal Catalan tersebut beralasan bahwa semua uang yang disetorkan kepada Jose Maria Enriquez Negreira, merupakan bentuk kerjasama bisnis.
“FC Barcelona menyewa jasa konsultan eksternal yang memasok sekretaris teknis klub dengan laporan dalam format video pemain muda dari klub lain di Spanyol,” bunyi pernyataan resmi Barcelona beberapa waktu lalu.
“Layanan outsourcing semacam ini menjadi tugas seorang profesional yang bekerja untuk Departemen Sepakbola,” lanjutnya.
Hingga saat ini belum ada putusan lebih lanjut, tapi, Barcelona berpotensi menghadapi hukuman berat apabila kasus korupsi Jose Maria Enriquez Negreira terbukti benar.
The Athletic melaporkan bahwa hukuman empat tahun bisa diberikan kepada individu yang terlibat. Sementara itu, lembaga yang bersangkutan, dalam hal ini Barcelona bisa didiskualifikasi dari ajang yang sedang diikuti dan didenda sesuai hukum aturan yang berlaku.
Beruntungnya bagi Barcelona, Presiden Liga Spanyol Javier Tebas mengatakan bahwa klub asal Catalan tersebut tidak akan dijatuhi sanksi karena proses hukum kejadian sudah berjalan lebih dari tiga tahun. “Lima tahun telah berlalu dan periode pemberian jenis sanksi ini berakhir setelah tiga tahun,” kata Javier Tebas.
Namun, Barcelona tidak bisa senang begitu saja karena mereka masih berpeluang untuk dihukum. Mengutip Pasal 4.02 dalam aturan UEFA, organisasi sepakbola tertinggi Eropa berhak membatalkan partisipasi klub dalam kompetisi yang mereka jalankan.
Hal itu berlaku jika sebuah klub sudah terbukti terlibat dalam kegiatan mengatur atau memengaruhi pertandingan di tingkat nasional. Artinya, ada kemungkinan Barcelona mendapat larangan bermain di kompetisi antarklub Eropa, seperti Liga Champions atau Liga Europa. (gsm)
Sumber: