Tanah Jajahan Series , Negeri Makmur Ladang Subur Kolonialisme

Tanah Jajahan Series , Negeri Makmur Ladang Subur Kolonialisme

VOC datang pertama kali di Nusantara--

oganilir.disway.id Indonesia adalah negeri yang makmur dan memilki tanah yang subur. Semua hasil bumi bisa ditanam di negara yang saat ini memiliki populasi 350 juta lebih penduduk.


Negeri yang pernah dijajah  oleh Belanda hingga 350 tahun. Sebelum dikenal dengan nama indonesia, dulu negara ini adalah bagian pulau pulau besar dan kecil dan memiliki tertitori masing amsing di setiap pulau dengan sebutan Nusantara.


Kedatangan orang orang Eropa mulai dari Bangsa Portugis, Inggris dan Belanda untuk mencari sumber daya baru berupa hasil bumi mulai dari rempah, hasil perkebunan dan pertanian menjadikan ada kesamaan nasib orang orang di Nusantara yang merasa tertindas akibat praktek kolonialisme bangsa penjajah ini.


Diawali dengan datangnya bangsa Portugis di pulau Maluku dan berhasil membawa ribuan peti hasil rempah untuk dibawa ke Eropa, menyusul kemudian Inggris juga masuk ke wilayah nusantara bagiaan barat yakni Sumatera dan Jawa.


 Belanda adalah bangsa Eropa terakhir yang tiba di Nusantara tapi justru Negeri Kincir Angin ini yang paling lama menjadikan wilayah Nusantara sebagai daerah jajahan dari ujung Barat Sumatera hingga ujung Timur pulau pulau di Indonesia.


Semangat melawan penjajah dilakukan oleh para penguasa teritori lokal di slurih wilayah Nusantara baik oleh Raja atau tokoh tokoh adat atau tokoh daerah yang dijadikan simbol sebagai perlawanan bagi para penjajah.


Dari Aceh kita mengenai Teuku Umar dan Cut Nyak Din dan Cut Nyak Mutia, lalu Sisingamaraja di tanah Batak, Imam Bondjol di Padang.   
Perlawanan di pulau Jawa juga tidak kalah sengit sebelum masa pra kemerdekaan Indonesia.


Ada Pangeran Diponergoro dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPA) Mangkunegara I memiliki nama asli Raden Mas Said serta dijuluki Pangeran Sambernyawa karena keberaniannya menumpas pasukan Belanda.


Selain itu ada nama Kartini dan Dewi Sartika sebagai pahlawan perempuan yang juga sangat keras melawan penjajahan Belanda.

Di Pulau Bali ada nama I Gusti Ketut Jelantik yang juga pahlawan nasional yang berjuang sebelum 1908. Ia berasal dari Bali dan menjadi Patih Agung Kerajaan Buleleng pada 1828.


I Gusti Ketut Jelantik menggelorakan perlawanan terhadap Belanda sebagai wujud penolakannya terhadap perjanjian dihapuskannya hukum Tawan Karang.


Di timur Indonesia ada pahlawan dari Ujung Pandang Sultan Hasanudin, ada Kapiten Patimura yang merepotkan melawan kompeni Belanda.


 Banyak lain pahlawan nusantara yang melakukan perlawanan kepada para penjajah saat mereka memijakkan kaki di bumi Indonesia.


Hingga datang masa kemerdekaan RI , banyak pahlawan nasional yang berjasa saat memerdekakan Indonesia dari jerat jajahan Belanda dan Jepang.


Selain para pahlawan yang telah berjuang dan berkorban untuk Indonesia, juga ada jutaan rakyat yang telah gugur demi ingin merdeka dan terlepas dari penindasan para penjajah.

Sumber: