Bupati Muba H.M.Toha Ajak Masyarakat Bergerak Bersama untuk Melestarikan Kebudayaan Daerah

--
BACA JUGA:Kejari Back Up Pemkab Muba Genjot Pemasukan PAD, ini Caranya
Program Strategis
Di samping kebijakan regulatif, Bupati Toha menambahkan bahwa berbagai program strategis juga terus dikembangkan. Ini termasuk penyusunan PPKD, penetapan cagar budaya, hingga pengusulan Warisan Budaya Takbenda seperti Tari Burung Putih, Bakul Tangkal, Dundai Naek Sialang, dan Sedekah Rami.
“Kebudayaan adalah roh pembangunan berkelanjutan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan kebudayaan daerah sebagai bagian dari jati diri dan daya saing bangsa,” lanjut Bupati.
Menutup pertemuan, Bupati Toha menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan di Kabupaten Muba. “Semoga langkah-langkah kita hari ini menjadi warisan berharga yang menginspirasi dan membanggakan generasi mendatang,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Muba Siapkan Tambahan Penghasilan untuk ASN, Dorong Kinerja dan Kesejahteraan
BACA JUGA:Usai Rapat Exit Meeting dengan BPK, Bupati Muba Minta Kepala SKPD Berbenah
Apresiasi dari BPK
Sementara itu, Kepala BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI) Sumsel Kristanto Januardi memberikan apresiasi terhadap keseriusan Pemkab Muba dalam menjaga kelestarian budaya.
“Ke depan, kami berharap sinergi antara masyarakat dan pemerintah semakin kuat dalam menggali dan mengembangkan potensi budaya di Musi Banyuasin. Saat ini Muba sudah meraih predikat Perak dalam Warisan Budaya, kami optimis bisa meraih Emas,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelaku utama pelestarian budaya adalah masyarakat dan pemerintah daerah, sementara BPK memiliki peran sebagai fasilitator dan pelaksana pelestarian cagar budaya serta objek pemajuan kebudayaan di wilayah Sumatera Selatan.
“Warisan budaya yang kami lestarikan meliputi cagar budaya dan objek yang diduga cagar budaya, serta 10 Warisan Budaya Takbenda yang juga menjadi bagian dari objek pemajuan kebudayaan,” tandas Kristanto.
Sumber: