China Tentang Rencana AS Terlibat di Perang Iran-Israel

China Tentang Rencana AS Terlibat di Perang Iran-Israel

Guo Jiakun. Foto: Antara--

"China telah menjaga komunikasi dengan Iran, Israel, Mesir, Oman, dan pihak-pihak lain, menyerukan tindakan segera untuk meredakan ketegangan sesegera mungkin dan mencegah kawasan tersebut terjerumus ke dalam kekacauan yang lebih besar," jelas Guo Jiakun.

Guo Jiakun pun mengatakan China siap untuk terus bekerja sama dengan negara-negara di kawasan dan masyarakat internasional untuk memainkan peran konstruktif dalam memulihkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah sedini mungkin.

Selain itu, hingga Kamis (19/6), Kementerian Luar Negeri China dan kedutaan besar serta konsulat Tiongkok di Iran, Israel, dan negara-negara tetangga lain telah mengatur dan mengoordinasikan evakuasi lebih dari 1.600 warga negara China dari Iran ke tempat yang aman.

BACA JUGA:Iran Jadi Negara Pertama di Dunia Berhasil Tembak Jatuh Jet Siluman F-35 Milik Israel

"Ada juga beberapa ratus warga negara China dievakuasi dari Israel. Kementerian kami dan misi diplomatik dan konsuler akan terus melakukan segala yang mungkin untuk membantu sesama warga negara kami pindah ke tempat yang aman dan melakukan evakuasi," kata Guo Jiakun.

Laporan Wall Street Journal menyatakan bahwa Trump menargetkan fasilitas pengayaan Fordow milik Teheran, yang terkubur dalam di bawah gunung, tetapi untuk menyerangnya akan membutuhkan senjata paling kuat di gudang persenjataan AS.

Fasilitas nuklir Fordow adalah situs pengayaan uranium bawah tanah, instalasi nuklir Iran yang terdalam dan paling terlindungi, yang dirancang untuk menahan serangan udara konvensional.

BACA JUGA:Iran Luncurkan Rudal Haj Qassem, Iron Dome-THAAD Kalah Cepat?

Berdasarkan data dari situs resmi IAEA, Iran saat ini juga memiliki satu reaktor tenaga nuklir yang beroperasi yang dikenal sebagai PLTN Bushehr (BNPP)-Unit 1, yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2013 dan menyumbang hampir 1,7 persen dari total pembangkitan listrik nasional pada data 2023.

Meski demikian, Trump masih belum memberikan perintah untuk menyerang Iran.

"Saya juga tidak ingin berperang. Saya tidak berniat perang. Namun, jika pilihannya adalah berperang atau mereka memiliki senjata nuklir, Anda harus melakukan apa yang harus Anda lakukan, dan mungkin kita tidak perlu bertarung," katanya di Ruang Oval. "Saya punya ide tentang apa yang harus dilakukan. Saya ingin membuat keputusan terakhir sesaat sebelum waktunya."

Selain itu, Trump mengatakan bahwa ia telah memberi tahu pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk "terus melancarkan" serangannya, tetapi menambahkan bahwa ia belum memberi Israel indikasi apa pun bahwa ia akan membantu upaya tersebut lebih dari yang telah dilakukannya.

BACA JUGA:Israel Kembali Menyerang, Langit Zionis Dihujani Rudal Iran

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya menolak tuntutan Trump agar pemerintahnya menyerah tanpa syarat, seraya memperingatkan bahwa keterlibatan langsung AS dalam konflik dengan Israel akan mendapatkan "dampak tak terpulihkan".

Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara di sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

Sumber: