Jokowi Sakit Alergi Kulit, Mungkinkah Gejala Autoimun SJS?

Joko Widodo. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detik.com--
SOLO, oganilir.co - Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengalami penyakit alergi kulit. Kondisi sakit presiden yang akrab dipanggil Jolowi itu menjadi sorotan setelah beredar foto yang memperlihatkan kondisi kulitnya yang berubah. Sakit kulit Jokowi disebut mulai muncul sepulang dari Vatikan.
Ajudan Jokowi Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengakui memang ada perubahan secara pada fisik Jokowi, terutama di bagian wajah. Namun, dia memastikan bahwa secara umum Jokowi tidak mengalami gangguan kesehatan serius.
"Kalau memang secara visual kita bisa lihat ya kulit Bapak memang agak berubah. Tapi secara fisik, memang secara fisik oke beliau. Nggak ada masalah," kata Syarif seperti dilansir detik.com, Senin 23 Juni 2025.
Dia tidak menjawab saat ditanya rumor bahwa Jokowi menderita penyakit autoimun Stevens Jhonson Syndrome. Menurutnya, yang berhak menjelaskan soal autoimun atau tidak adalah dokter.
BACA JUGA:Tiba di Polda Metro Jaya, Jokowi Siap Laporkan Terlapor Tuduhan Ijazah Palsu
"Nah, itu mungkin dokter nanti yang lebih detail menjelaskan (disebut kena autoimun)," ujarnya.
Di media sosial ramai disebut Jokowi sakit kulit karena penyakit autoimun Stevens-Johnson Syndrome (SJS). Penyakit ini adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius. Biasanya reaksi terhadap obat yang dimulai dengan gejala seperti flu, diikuti dengan ruam yang menyakitkan yang menyebar dan melepuh.
Terlepas dari sakit kulit Jokowi, penyakit Stevens Johnson Syndrome termasuk sebagai keadaan darurat medis yang biasanya memerlukan rawat inap. Perawatan difokuskan pada penghilangan penyebab, perawatan luka, pengendalian rasa sakit, dan meminimalkan komplikasi saat kulit tumbuh kembali.
Dikutip dari laman John Hopkins, beberapa kelompok orang berisiko lebih tinggi terkena sindrom Stevens-Johnson, termasuk:
BACA JUGA:PN Surakarta Gelar Sidang Perdana Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, SMAN 6 Siapkan Bukti
- Orang-orang yang telah mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Individu dengan AIDS atau HIV
- Orang-orang yang menjalani kemoterapi
Sumber: