ANEH! Terus Digempur KKB Tidak Menyerah, Ada Apa ya?

ANEH! Terus Digempur KKB Tidak Menyerah, Ada Apa ya?

KKB tak kunjung menyerah meskipun terus di gempur.--

OGANILIR. CO – Terus menerus digempur KKB belum menyerah. Terkadang KKB memberikan perlawanan kepada TNI/POLRI. Ini cukup merepotkan. 

Awetnya perlawanan serta senjata dan amunisi yang sepertinya tidak pernah habis, menimbulkan tanya. Dari mana asal senjata dan darimana pula uang untuk membeli senjata-senjata itu. 

Mengutip akun @cengkholis berjudul cara KKB OPM mendapatkan senjata, ada beberapa kemungkinan sumber senjata itu. 

KKB membeli senjata-senjata itu dari pasar gelap internasional. Untuk diketahui saat ini banyak pasar gelap internasional yang menjual senjata canggih berstandar militer.

BACA JUGA:Wow! Emak-Emak di Ogan Ilir Tarik Bus yang Terjebak Jalan Rusak dan Berlumpur, Videonya Viral

Nah, dana untuk membeli senjata itu diperoleh dari tambang-tambang emas ilegal yang tersebar di wilayah Papua. Sebagaimana diketahui, tanah Papua kaya akan unsur logam mulia. Sebagai contoh PT Freeport Indonesia yang menjadi sumber tambang emas terbesar di dunia ada di tanah Papua.

Logam-logam mulia inilah yang ditambang secara tradisional, lalu hasilnya dijual untuk membeli senjata-senjata KKB. Lokasi gambang ini berada didaerah yang jauh dan susah dijangkau.

Sumberdana lainnya untuk membeli senjata itu, yakni sumbangan dari pegawai pemerintahan di Papua. Ini dikatakan Kapolda Papua yang mensinyalir adanya aliran dana dari pejabat pemerintahan Papua dalam mendukung KKB.

Selain pasar gelap internasional, KKB mendapatkan senjata itu dari oknum aparat yang menjual senjata ke KKB untuk keuntungan pribadinya. Ada juga senjata rakitan KKB sendiri yang diperoleh cara pembuatannya dari tutorial di medsos. 

BACA JUGA:FANTASTIS! Uang Koin Rp1000 Gambar Kelapa Sawit Laku Rp20 Juta, Ini Cara Jualnya

Selain melalui pembelian, KKB juga mendapatkan senjata dari penyerbuan ke pos-pos TNI dan Polri  ataupun dari mesin perang milik TNI yang rusak dan terjatuh di wilayah hutan Papua. Seperti jatuhnya heli milik TNI tahun 2019 di wilayah hutan Papua dan saat ditemukan semua senjata di helikopter itu telah hilang.

Disis lain TNI/Polri terus merangsek ke wilayah markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Ruang  gerak KKB terus dipersempit. Suplai logistik ke markas mereka diputus.

Meski  begitu, perlawanan dari pihak KKB masih berlangsung. Sergapan dan serangan dengan taktik perang gerilya masih diberikan. 

Hanya saja serangan itu bisa diantisipasi. Tehnik perang gerilya (pukul-mundur) lebih dikuasai TNI. KKB pun kocar-kacir melarikan diri. 

Sumber: