IKA Fisip Unsri Gelar Kongres, ini Suara Alumni

IKA Fisip Unsri Gelar Kongres, ini Suara Alumni

Panitia konges IKA Fisip Unsri. --

IKA Fisip Unsri Gelar Kongres, ini Suara Alumni

PALEMBANG, oganilir.co - Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (IKA Fisip Unsri) akan menggelar Kongres VI yang diagendakan pada akhir pada bulan Agustus 2023 di Hotel Santika Radial Palembang Sumatera Selatan.

Acara yang mengangkat tema “Gold  Thinker, Gold Leader, Gold Generation” ini, akan dihadiri oleh alumni FISIP Unsri  lintas angkatan dan jurusan dari angkatan 1983 sampai 2019, baik alumni yang ada di daerah  maupun nasional. Panitia pelaksana kongres sedang mempertimbangkan apakah akan dilaksanakan secara offline, daring/zoom ataupun kongres secara hybrid.

Juru Bicara Panitia Kongres Panser Parubi, mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan apakah kongres akan dilaksanakan secara offline, daring atau hybrid, mengingat alumni FISIP sudah banyak berkarier di lintas daerah dan lintas provinsi. 

“Kalau lihat dari total peserta delegasi alumni Fisip sudah puluhan ribu, dari angkatan 1983 sampai 2013, dulu cuma satu jurusan administrasi negara, sekarang sudah ada 4 jurusan, belum magister sosiologi, MAP dan Program Doktoral adminstrasi,” ungkap Panser.

BACA JUGA:4 Calon Rektor Unsri Siap Bertarung, ini Nama-Namanya

Panser menjelaskan sebetulnya kalau melihat dari total peserta yang memiliki hak suara mencapai 120-an ditambah peserta peninjau bisa sampai 250-an tapi itukan untuk sidang pleno kongres. Pihaknya juga tak bisa menghalangi kalau di acara pembukaan yang hadir lebih dari yang diperkirakan.

“Jika mengacu dari total jurusan-angkatan, peserta yang punya hak suara 120-an ditambah peserta peninjau bisa 250-an, tapi itu peserta saat pleno kongres, acara pembukaan kita belum tahu,” jelas Mantan Presiden Mahasiswa Fisip Unsri 2013-2014 ini.

Sementara itu, alumni muda FISIP, Albeba S Sos mengharapkan agar Ketua IKA FISIP ke depan adalah politisi, hal itu beralasan mengingat IKA FISIP adalah wadah bernaung dari lintas warna dan kepentingan.

“Kita sudah melewati proses kepimpinan akademisi (zaman Pak Ardian), aktivis (zaman Bang Bagindo Togar), Birokrat (masa Kak Rudi Irawan), ke depan kita butuh politisi yang menjadi payung bagi lintas kepentingan,” kata Albeba.

 

Sumber: